Aku tidak lagi mengejar surga. Aku tidak lagi menghindari neraka. Bagiku, bumi adalah surga dan neraka itu sendiri.
Surga dan neraka berganti-gantian mengambil tempatnya di bumi. Kadang keduanya saling berebut tanpa peduli giliran.
Kebahagiaan, kenestapaan. Jatuh cinta, pengkhianatan. Tawa canda, tangis pilu. Merayakan kelahiran bayi yang dinantikan. Menyaksikan kematian orang yang disayangi.
Bagi manusia yang kecil, terkadang arti sebuah kekuatan cukuplah sebuah kemampuan untuk tetap melangkah. Atau mungkin, sekedar membuka kedua tangan. Menyambut surga dan neraka yang menghampiri di sepanjang hembusan nafas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H