Lihat ke Halaman Asli

Venusgazer EP

TERVERIFIKASI

Just an ordinary freelancer

Bagaimana Jika Anak Gagal Masuk Sekolah Favorit?

Diperbarui: 12 Juli 2022   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses pembelajaran tatap muka di Banyuwangi (Pemkab Banyuwangi via kompas.com) 

Masuk sekolah favorit di tempat kita tinggal adalah impian sebagian besar anak dan juga para orang tua. Tujuan utama tentu saja mendapatkan kualitas pendidikan yang lebih baik.

Sekolah-sekolah terbaik sudah menjadi incaran sejak jauh-jauh hari. Bahkan mereka sudah melakukan tes penerimaan jauh sebelum ujian akhir. 

Namun apa daya tidak semua anak bisa menggapai impian itu. Bukan semata karena gagal lulus tes penerimaan. Tetapi lebih kepada keterbatasan dana pendidikan.

Bayangkan saja, untuk masuk sekolah (swasta) terbaik dibutuhkan dana belasan hingga puluhan juta. Itu baru untuk uang pangkalnya saja. Belum tetek-bengek yang harus dibayar di awal maupun nanti tiap bulannya.

Harus diakui ada yang harus dibayar mahal jika ingin mendapatkan pendidikan terbaik di negeri ini. Tenaga pendidik di sekolah-sekolah favorit negeri atau swasta tentu saja berkualitas. Tidak sedikit guru-gurunya lulusan S-2. Sarana dan prasarana penunjang proses belajar mengajar sudah pasti lengkap. Termasuk fasilitas untuk kegiatan ekstra kurikuler.

Sekolah favorit dianggap mempunyai lingkungan pendidikan yang lebih baik. Persaingan yang ketat dan PR yang menumpuk dianggap mampu menjauhkan anak dari hal-hal negatif seperti tawuran misalnya. Walaupun tidak semua, karena beberapa sekolah favorit mempunyai tradisi tawuran dengan sekolah tertentu.

Memasukkan anak ke sekolah favorit yang sudah pasti memerlukan biaya tinggi. Tetapi di sisi lain itu bisa disebut sebagai sebuah investasi masa depan. 

Output dari sekolah favorit tentu sekolah lanjutan atau perguruan tinggi favorit. Apalagi jika sedang membidik untuk sekolah di luar negeri.

Faktor gengsi ikut menjadi alasan mengapa orang tua mencari sekolah favorit untuk anak-anak mereka. Ada kebanggaan tersendiri ketika ada yang bertanya di mana sang anak sekolah. Lihat saja lini masa media sosial beberapa hari terakhir.

Namun bagaimana jika anak tidak masuk sekolah favorit karena gagal dalam tes penerimaan atau karena keterbatasan dana?

Perasaan sedih dan kecewa adalah hal yang wajar. Bisa dibayangkan perasaan anak melihat teman-temannya masuk sekolah favorit dan dia tidak.  Walau secara akademis dia jauh lebih baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline