Lihat ke Halaman Asli

Venusgazer EP

TERVERIFIKASI

Just an ordinary freelancer

Biasakan Tanpa Nasi Sejak Dini

Diperbarui: 15 November 2021   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto: medan.tribunnnews.com

Sebuah artikel Kompasiana berjudul "Apakah Hanya Beras?" menggugah saya untuk turut berbagi. Sudah lama rasanya tidak berbalas pantun lewat artikel di Kompasiana ini.

Lanjut, ya beginilah nasib perut orang kita. Kalau belum makan nasih rasanya belum berasa kenyang. Jadi jangan heran, hanya orang kita yang makan bisa bisa bercampur dengan nasi.

Sekedar berbagi, sejak usia dini kami membiasakan anak-anak untuk mengkonsumsi makanan karbohidrat pengganti nasi sebagai makanan utama. Misalnya jagung, Ubi, Ketela Rambat, atau buah-buahan yang bisa direbus seperti pisang kepok.

Apakah makanan tersebut hanya untuk cemilan semata? Tidak. Karena jagung atau ubi rebus akan menjadi menu utama sarapan dan makan siang.

Mungkin terkesan ekstrim karena tanpa kehadiran nasi. Namun kenyataannya tidak ada yang protes atau menjerit kelaparan. Bahkan anak-anak sangat menyukai.

Pernah kami bertanya apakah merasa lapar? Jawabnya tidak. Apakah ada perubahan aktivitas misalnya menjadi malas-malasan? Tidak juga. Anak-anak tetap mampu beraktivitas seperti biasa.

Sebagai variasi jagung atau ubi-ubian yang direbus tidak disajikan plain saja. Jagung tidak direbus bersama bonggolnya tetapi dipritili terlebih dahulu baru direbus. Baru kemudian diberi toping. Bisa parutan kelapa dan gula atau parutan keju ditambah kental manis. 

Sebenarnya tujuan awal adalah memberi asupan sehat kepada anak-anak. Sehat dalam artian ada keseimbangan apa yang kita konsumsi. Dalam tradisi Cina makanan memiliki unsur panas dan dingin. Jika terlalu sering makan makanan yang berunsur panas maka bisa menyebabkan panas dalam.

Panas dalam dipercaya sebagai salah satu sumber gangguan kesehatan khususnya pada anak-anak. Mulai dari demam dan sakit perut.

Proses memasak yang menggunakan minyak goreng dan santan merupakan akan menghasilkan makanan berunsur panas. Jadi perlu diseimbangkan dengan makanan-makanan yang direbus dalam pengolahannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline