Lihat ke Halaman Asli

Venusgazer EP

TERVERIFIKASI

Just an ordinary freelancer

Peduli Rohingya tapi Jangan Lupakan Yaman

Diperbarui: 11 September 2017   00:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buthaina (5th) korban perang saudara Yaman (cnn.com)

Perhatian masyarakat Indonesia saat ini tertuju pada pengungsi Rohingya. Tayangan video dan foto yang menunjukan kondisi mengenaskan Rohinya berseliweran di lini masa media sosial. Tidak terkecuali media cetak maupun elektronik. Menggugah rasa empati masyarakat Indonesia yang terkenal suka menolong.

Demonstrasi mengecam pemerintahan Myanmar dilakukan hampir di semua kota. Hebatnya lagi aksi-aksi itu melibatkan politisi dan kepala daerah. Diikuti aksi penggalangan dana bagi para korban. Sebagai bentuk solidaritas sesama Muslim.

Entah mengapa tragedi kemanusiaan yang terjadi di Myanmar sepertinya begitu 'seksi'. Ada yang tega memanfaatkan tragedi tersebut untuk menyerang Jokowi. Seperti yang diungkapkan Kapolri Tito Karnavian beberapa waktu lalu.

Bagaimana dengan Yaman?

Negara di Timur Tengah ini sedang mengalami tragedi kemanusiaan yang jauh lebih dahysat dari apa yang sedang terjadi di Myanmar. Namun sepertinya luput dari perhatian masyarakat Indonesia. Apakah karena jaraknya yang jauh?

Konflik yang terjadi di negara Timur Tengah paling miskin itu sudah berlangsung 20 bulan. Tidak ada tanda-tanda akan berhenti. Sudah pasti warga sipil yang menjadi korban. Data PBB menunjukan warga sipil yang tewas sudah mencapai 10.000 lebih dan 1 juta jiwa terpaksa harus mengungsi.

Faksi Houthi yang loyal terhadap mantan Presiden Ali Abdullah Saleh berhasil menduduki kota-kota penting Yaman termasuk ibukota Sanaa. Mereka coba menyingkirkan pemerintahan yang sah dibawah kepemimpinan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi.

Konflik semakin parah karena melibatkan 2 kekuatan besar di Timur Tengah yaitu Arab Saudi dan Iran. Arab Saudi saat ini memimpin pasukan koalisi multinasional dengan anggota antara lain Mesir, Bahrain, Sinegal, Maroko dan juga Malaysia diantaranya. Dan tentu saja dengan dukungan dari Amerika Serikat dan Inggris.

Sedangkan kubu oposisi (Houthi) mendapat dukungan dari Iran, Rusia dan China. Iran sendiri jelas mendukung Houthi yang notabene kelompok Syiah. Disamping itu Teheran sepertinya ingin mengembalikan kejayaan kerajaan Persia. Perlu diingat bahwa mereka sudah menancapkan pengaruh di Suriah, Lebanon, dan Irak.

Serangan udara Arab Saudi di sebuah pasar di kota Khouka beberapa waktu silam menewaskan sedikitnya 20 orang. Sedangkan Agustus lalu, serangan koalisi menghantam apartemen, sekolah, rumah sakit serta fasilitas publik lainnya. Korbannya kebanyakan wanita dan anak-anak.

buthaina berhasil selamat (abc.com)

Buthaina Muhammad Mansour
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline