Lihat ke Halaman Asli

Venusgazer EP

TERVERIFIKASI

Just an ordinary freelancer

Rohingya, Bencana Kemanusiaan di Halaman Rumah Kita

Diperbarui: 8 September 2017   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengungsi Rohingya (theguardian.com)

Rasanya sulit memahami apa yang sedang terjadi saat ini terhadap orang-orang Rohingya. Ribuan orang harus mengungsi dalam kondisi yang mengenaskan. Diperkirakan gelombang pengungsian semakin besar hingga mencapai 300 ribu jiwa.

Saya tidak tahu kekejaman apa yang sudah dilakukan oleh militer terhadap Rohingya. Begitu banyak foto dan video yang beredar dan ditengarai sebagai hoax. Pastinya Rohingya mengungsi karena mereka ketakutan. Foto-foto dari sumber terpercaya, yang memperlihatkan kondisi pengungsi Rohingya cukup membuat kita tidak bisa makan!

Bencana kemanusiaan Rohingya terjadi di depan beranda rumah kita. Masih di dalam kawasan regional Asia Tenggara. Bahkan Myanmar sendiri adalah satu anggota dari ASEAN. Bukan jauh di Timur Tengah sana.

Langkah pemerintah Indonesia yang dengan cepat mengirim Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi ke Myanmar patut diapresiasi. Namun Indonesia tidak bisa bertindak sendiri. Perlu ada tekanan yang lebih besar dari semua anggota ASEAN. PBB sendiri harus mengeluarkan resolusi untuk menghentikan militer Myanmar melakukan pengusiran terhadap Rohingya.

Persoalan apakah Rohingya merupakan suku yang diakui atau bukan harus dikesampingkan oleh pemerintah Myanmar. Eksodus ribuan Rohingya adalah masalah kemanusiaan yang harus dihentikan dengan segera.

Indonesia cukup punya pengalaman dalam mengatasi krisis. Seperti yang pernah terjadi di Aceh, Ambon atau Poso. Indonesia pasti mampu membantu Myanmar mengatasi masalah tersebut. Asalkan semua pihak, baik pemerintah Myanmar dan ARSA (Arakan Rohingya Salvation Army) mau duduk bersama mencari solusi.

Akar permasalahan yang memicu militer Myanmar bersikap represif harus dilupakan sejenak. Ada ribuan wanita, manula, dan anak-anak yang saat ini harus menjadi korban. Orang-orang yang tidak pernah berpikir soal politik. Orang-orang yang tidak pernah berpikir untuk mendirikan negara sendiri.

Jika bencana kemanusiaan ini terus berlanjut sudah sepantasnya ASEAN memberikan 'hukuman' terhadap Myanmar. Apa guna organisasi ini jika tidak mampu ikut mengatasi krisis yang terjadi di halaman rumah sendiri?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline