Lihat ke Halaman Asli

Venusgazer EP

TERVERIFIKASI

Just an ordinary freelancer

Sayang, Tol Cipali Melupakan Energi Alternatif

Diperbarui: 12 Juli 2015   03:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber: bisniskeuangan.kompas.com"][/caption]
Apa yang sedang hangat diperbincangkan saat ini? Salah satunya tentu Tol Cipali.Tol sepanjang 116,7 km itu setiap hari selalu muncul beritanya di televisi. Terutama berkenaan dengan situasi arus mudik dan kecelakaan yang kerap terjadi. Tak terkecuali di rumah sehat kita ini, Kompasiana. Senang bisa mendapatkan beragam informasi dari para sahabat yang ikut tur melintas Tol Cipali bersama Kementerian PUPR.

Jika membaca beberapa reportase mengenai Tol Cipali sepertinya ada yang istimewa dari tol ini. Namun sepertinya tetap ada sesuatu yang kurang dari jalan bebas hambatan yang menghubungkan Cikopo dan Palimanan itu. Saya hanya berpikir bahwa sayang sekali tidak ada sumber energi alternatif/terbarukan yang ‘mendompleng’ keberadaan tol tersebut.

Ketika Kompasiana dan Pertamina mengadakan blog competition mengenai energi terbarukan. Salah satu pemenang utamanya adalah artikel Memanen Listrik dari Gerbang Jalan Tol. Mungkin banyak yang sudah lupa. Atau memang belum bergabung di Kompasiana. Bagi saya pribadi tulisan tersebut adalah artikel dengan ide yang luar biasa. Makanya sampai sekarang masih membekas di kepala ini.

Dalam tulisan tersebut disebutkan bahwa energi bisa dihasilkan dari kendaraan yang melintas secara perlahan saat akan memasuki pintu tol. Untuk detail teknis silakan klik tulisan dari Kompasianer I Putu Alit Putra tersebut. Atau silakan cari di Google, ada banyak informasi yang kurang lebih sama. Di beberapa negara Eropa memperoleh energi dengan metode ini sudah dilakukan.

[caption caption="panel-panel surya di sebuah rest area -Oregon,US. (www.fhwa.dot.gov)"]

[/caption]

Salah satu alternatif lain adalah memanfaatkan energi surya. Seperti yang dilakukan oleh beberapa negara di Eropa misalnya. Memasang panel-panel surya baik di samping jalan tol maupun di rest area. Mungkin biaya yang diharus dikeluarkan cukup besar. Tetapi manfaatnya pasti jauh lebih besar untuk masa depan.

Bagaimana dengan lahan-lahan disekitar Tol Cipali? Sudahkah ruang kosong di luar tol ini dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman yang bisa menghasilkan bioenergi? Mungkin bisa ditanami tanaman Jarak atau Canola yang bisa menghasilkan bio diesel. Bukankah ini sesuai dengan program pemerintah sendiri untuk menggalakan energi terbarukan.

Sebuah potensi yang menjanjikan bukan? Ya setidaknya energi yang dihasilkan bisa untuk lampu di sepanjang jalan tol, penerangan rambu-rambu petunuk, dan pasokan listrik bagi gerbang tol serta rest area. Lumayan untuk mengurangi beban yang ditanggung PLN.

Lalu kira-kira kapan kita punya jalan tol yang bisa ikut menyumbang energi? Andai saja ide atau saran-saran yang muncul di Kompasiana terutamanya lewat blog competition bisa diimplementasikan. Tidak sekedar numpang lewat lalu hilang terlupakan.

Salam Kompasiana

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline