Lihat ke Halaman Asli

Venusgazer EP

TERVERIFIKASI

Just an ordinary freelancer

[Film] “Drug War” & “The White Storm”: Seriusnya China Memerangi Narkoba

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1395341302485858799

[caption id="attachment_316421" align="aligncenter" width="345" caption=" methamphetamine/sabu (screen capture "][/caption]

Perang melawan narkoba dilakukan semua negara di dunia ini. Kejahatan narkoba sudah dikategorikan sebagai kejahatan luar biasa yang harus diberantas hingga ke akar-akarnya. Sungguh bukan sebuah pekerjaan yang mudah bagi aparat berwenang untuk memberantas kejahatan narkoba ini. Jaringan yang tertutup, sistematis, dan terorganisir dengan sangat rapi membuat peredaran narkoba seolah tidak ada matinya.

Keuntungan yang begitu menggiurkan membuat banyak pihak terjun dalam usaha ini. Pembuatan narkoba, dalam hal ini sabu, sendiri bisa dipelajari oleh siapa saja. Bahkan saat ini industri sabu menjadi industri rumah tangga. Pernah diberitakan, pihak berwenang China sendiri pernah dilakukan penggerebekan narkoba di sebuah desa yang hampir semua warganya bekerja dalam industri ini.

Melalui film Drug War, kita bisa mendapat setidaknya gambaran bagaimana bentuk-bentuk kejahatan narkoba yang ada di China. Disamping itu kita sekaligus bisa melihat bagaimana aparat anti narkotika China bekerja. Memang Drug War hanya sebuah film semata yang tidak mengesampingkan sisi hiburan dengan ditambahnya adegan aksi dan laga. Namun ada esensi dari film ini yaitu bagaimana seriusnya China memerangi narkoba.

Film Drug War diawali oleh adegan dimana sebuah sedan melaju oleng tanpa kendali. Sang sopir terlihat dalam kondisi tidak sehat, sesekali ia muntah. Mobil itu akhirnya menabrak sebuah restoran, dari mulut sipir itu keluar busa berwarna putih.

Adegan selanjutnya adalah usaha penyelundupan sabu jalur darat tetapi bisa digagalkan lewat sebuah operasi yang melibatkan petugas yang menyamar. Penyelundupan ini melibatkan orang-orang biasa, tidak mengenal jenis kelamin maupun usia. Wajah dan penampilan mereka adalah orang kebanyakan. Bukan tampang-tampang kriminal. Sabu-sabu dikemas sedemikian rupa kemudian ditelan. Menariknya film ini diperlihatkan bagaimana proses pengeluaran barang haram tersebut yang tentu saja bekerja sama dengan pihak rumah sakit. Bayangkan 1 orang bisa menelan 22 kapsul sabu. Jangan dibayangkan kapsul-kapsul tersebut hanya sebesar kapsul obat yang biasa kita konsumsi. Kapsul-kapsul yang berisi sabu tersebut lebih mirip kepompong ulat sutera.

[caption id="attachment_316419" align="aligncenter" width="429" caption="Kapsul sabu screen capture "]

13953408171632181038

[/caption]

Kembali pada kasus mobil yang menabrak restoran. Sang sopir dibawa ke rumah sakit, dan dari tanda-tanda pada dirinya Polisi menengarai bahwa ia terkena efek dari bahan kimia akibat kecelakaan kerja yang biasa terdapat pada industri sabu.

[caption id="attachment_316420" align="aligncenter" width="421" caption="Kecelakaan pada pabrik sabu screen capture "]

13953410061903614159

[/caption]

Hasil penyidikan memang menunjukan bahwa sang sopir memang memiliki pabrik sabu. Menurut pasal 347 Undang Undang China maka ancaman hukumannya adalah hukuman mati untuk pembuatan 50 gram lebih sabu.

Dengan ancaman yang sangat berat tersebut, mau tidak mau tersangka harus mau bekerja sama dengan pihak berwenang guna kemungkinan mendapatkan keringanan hukuman. Pihak berwenang berusaha mencari lebih dalam jaringan yang terlibat dalam kejahatan narkobat tersebut. Dalam hubungan antar pemasok bahan baku pembuatan sabu dan pembuat dikenal kode-kode khusus agar tidak terlacak oleh pihak berwajib ketika dilakukan penyadapan.

Dalam film ini, digambarkan pula bagaimana anggota BNN-nya China harus menyamar. Dalam penyamarannya ia terpaksa mengkonsumsi heroin. Kita bisa saksikan bagaimana reaksi orang yang tidak terbiasa mengkonsumsi narkoba. Mungkin ini yang biasa disebut dengan sakaw. Diperlihatkan cara-cara untuk lepas dari siksaan sakaw yaitu dengan minum air sebanyak-banyakan agar muntah lalu berendam di air es.

Kejahatan narkoba China sepertinya begitu terorganisasi dengan rapi. Diperlihatkan juga sebuah penggerebekan yang kurang berhasil karena para penjahat sudah mempersiapkan hal-hal terburuk bila terjadi penyergapan yaitu dengan persenjataan dan lorong rahasia untuk melarikan diri.

Film Drug War sendiri pada awalnya cukup mengasyikan untuk dinikmati. Kita bisa mengetahui seluk beluk dunia hitam narkoba di China. Kita bisa ikut merasakan bagaimana tegangnya menjadi seorang aparat anti narkoba yang mempertaruhkan nyawa guna memerangi narkoba.

Film ini diakhiri dengan aksi kejar-kejaran dan tembak-tembakan yang menurut saya agak berlebihan. Pihak anti narkotika China harus kehilangan banyak petugas akibat sang sopir yang pada awalnya mau bekerja sama ternyata kembali membelot dengan membocorkan rencana penyergapan. “Jagoan” dalam film ini akhirnya ikut tewas dalam baku tembak. Sang sopir dijatuhi hukuman mati atas kejahatan pembunuhan tingkat pertama, melarikan diri, penjualan, dan pembuatan obat terlarang. Pengadilan memutuskan bahwa eksekusi harus dilaksanakan dengan segera dengan cara disuntik mati.

Ada poin-poin penting yang bisa kita ambil dari film Drug War ini.

1.Di China kejahatan narkoba yang meliputi pemasok bahan, pembuatan narkoba (sabu), peredaran, dan organisasi kejahatan narkoba merupakan mata rantai yang sangat luar biasa hebat sehingga sudah menjadi sebuah industri.

2.Pihak anti narkotika China dituntut bekerja ekstra keras guna menggulung sindikat ini. Mereka memanfaatkan management traffic control dalam tugas-tugas mereka. Di sini pentingnya kamera CCTV ada dibanyak posisi di jalan-jalan China. Bukan hanya untuk kepentingan pengaturan lalu-lintas semata.

3.China menerapkan hukuman yang sangat berat bagi pelaku kejahatan narkoba. Termasuk hukuman mati bagi pembuat sabu diatas 50 gram. Eksekusi dilakukan sesegera mungkin setelah vonis dijatuhkan.

Indonesia dalam hal ini bisa sedikit belajar dari China dalam hal pelaksanaan hukuman mati bagi pembuat narkoba. Sudah bukan rahasia lagi banyak terpidana mati, khususnya mereka yang terlibat dalam kejahatan narkotika, masih bisa menikmati hidup bertahun-tahun tanpa kejelasan kapan mereka akan dieksekusi. Parahnya lagi banyak dari para terpidana narkoba masih bisa mengendalikan bisnis haram itu dari balik jeruji besi.

China bisa begitu seriusnya memerangi kejahatan narkoba walaupun bukan hal yang mudah. Indonesia dalam hal ini Badan Narkotika Nasional (BNN) memang sudah banyak berhasil dalam operasi-operasinya. Namun jelas BNN tidak akan mampu mengatasi semua itu sendiri. Pihak pengadilan harus berani menjatuhkan hukuman yang berat bagi para bandar dan produsen narkoba. Seperti menjadi sia-sia usaha yang dilakukan BNN ketika penjahat-penjahat itu hanya dihukum beberapa bulan, bahkan ada yang dibebaskan.

China mungkin sadar bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh kejahatan narkoba sama seperti kejahatan korupsi. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa di China koruptor harus dihukum mati. Adalah masa depan bangsa yang dipertaruhkan jika kita setengah-setengah dalam usaha pemberantasan kejahatan narkoba.

The White Storm

Film The White Storm juga salah satu film aksi Hong Kong yang bertemakan kejahatan narkoba. Plot film ini adalah berkisah tentang 3 orang polisi anti narkoba HK yang salah satunya harus menjadi polisi yang menyamar. Mereka harus melakukan operasi hingga ke Thailand untuk bisa lansung menangkap bandar besar narkoba.

Secara alur cerita dan aksi film The White Storm jauh lebih menarik dari film Drug War. Dalam film The White Storm kita diajak untuk mengenal lebih dekat dengan sindikat kejahatan narkoba. Diperlihatkan pula bagaimana proses pengolahan opium (Poppy/lachryma papaveris) menjadi heroin yang tentu sulit bisa kita saksikan di televisi.

[caption id="attachment_316422" align="aligncenter" width="300" caption="Perkebunan Opium s.capture "]

1395341907780491969

[/caption]

[caption id="attachment_316423" align="aligncenter" width="300" caption="Menyadap opium s.capture "]

13953420721585259862

[/caption]

[caption id="attachment_316424" align="aligncenter" width="300" caption="Getah opium s.capture "]

13953421091820308799

[/caption]

[caption id="attachment_316425" align="aligncenter" width="300" caption="Getah kering opium s.capture "]

1395342171462673447

[/caption]

[caption id="attachment_316426" align="aligncenter" width="300" caption="Pengolahan getah opium s.capture "]

13953422211871575440

[/caption]

[caption id="attachment_316427" align="aligncenter" width="300" caption=" opium menjadi heroin s.capture "]

1395342321384971963

[/caption]

Dari film ini penonton jadi tahu bagaimana suka duka dan konflik-konlik yang dialami oleh polisi anti narkotika. Penonton bisa merasakan sulitnya menjadi polisi undercover. Menjadi petugas anti narkotika bukan pekerjaan yang mudah. Nyawa adalah taruhan karena harus berhadapan dengan para penjahat yang sudah tidak mengenal takut mati.

Satu hal yang tidak kalah menariknya dalam film ini adalah ada disebutkan bahwa jaringan kejahatan narkotika internasional juga melibatkan Indonesia. Harus diakui bahwa Indonesia cukup terkenal dalam dunia narkoba. Indonesia dianggap sebagai pasar potensial bagi bisnis narkotika.

By the way, bagi pecinta film Hong Kong (mandarin) rasanya film The White Storm cukup menarik untuk ditonton. Aksi-aksinya dibuat dengan efek yang tidak kalah dengan film Hollywood. Jalan ceritanya pun susah ditebak karena ada twist yang tidak terduga.

Baik Drug War maupun The White Storm memang hanya sebuah film. Tetapi film biasanya diinspirasi oleh kejadian nyata. Nyata adanya bahwa kejahatan narkotika itu adalah kejahatan yang luar biasa. Perang terhadap kejahatan ini harus dilakukan secara serius dengan partisipasi aktif dari berbagai pihak demi masa depan bangsa. China sudah melakukannya, kini saatnya Indonesia bergegas dalam perang melawan narkoba. Demi mewujudkan Indonesia  bebas narkoba.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline