Konflik Israel -- Palestina sudah berlangsung sejak lama, akar konflik ini bermula dengan kedua pihak mengklaim hak atas tanah yang sama. Palestina adalah rumah bagi sejumlah besar penduduk Arab Muslim dan Kristen, sementara pada awal abad ke-20, banyak Yahudi berimigrasi ke wilayah ini, di bawah pengaruh gerakan Zionisme, yang bertujuan mendirikan negara Yahudi di tanah tersebut.
Setelah banyaknya perseteruan di antara kedua negara tersebut maka pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengusulkan pembagian Palestina menjadi dua negara, satu untuk Yahudi dan satu untuk Arab, dengan Jerusalem sebagai kota internasional. Pembagian ini diterima oleh pihak Yahudi, tetapi ditolak oleh Arab Palestina dan negara-negara Arab tetangga. Pada tahun 1948, setelah penarikan Britania, negara Israel secara resmi didirikan. Ini menyebabkan Perang Arab-Israel 1948, yang mengakibatkan pengungsi Palestina dan perbatasan yang berubah.
Setelah banyaknya tindakan saling serang menyerang antara Israel dan Palestina yang terjadi mulai dari pendirian negara Israel secara resmi sampai sekarang, akhirnya pada 7 Oktober tahun 2023 Hamas yaitu kelompok militan yang menguasai jalur Gaza melakukan penyerangan yang cukup besar terhadap Israel. Penyerangan yang dilakukan oleh Hamas ini menimbulkan banyaknya korban jiwa dari pihak Israel yaitu sebesar kurang lebih 150 korban jiwa, tentu saja hal ini membuat Israel murka dan melakukan serangan balasan dengan mengirimkan pasukan mereka ke wilayah Palestina dan memperkuat pertahanan mereka pada perbatasan Israel -- Palestina.
Dalam sudut pandang Realisme, konflik yang terjadi antara Israel -- Palestina ini sebenarnya cukup membingungkan untuk di katakan. Jika kita memutuskan untuk melihat lebih teliti siapa yang salah dan siapa yang benar dalam konflik antar negara ini melalui kacamata Realisme maka kita akan menemukan sulitnya untuk mendapatkan jawaban yang pasti di karenakan klaim kedua pihak terhadap tanah negara mereka sendiri. Seperti yang kita ketahui bahwasanya Israel mengklaim tanah negara mereka saat ini yaitu negara Israel merupakan tanah warisan nenek moyang mereka yang di berikan kepada mereka sedangkan di sisi lain Palestina juga mengklaim bahwa adanya kepemilikan sah mereka terhadap tanah tersebut.
Perlu diingat bahwa sudut pandang Realisme juga mempertimbangkan keabsahan sejarah dalam mengambil suatu keputusan atau hasil. Dalam hal konflik Israel -- Palestina kita tentu tidak bisa memastikan dengan pasti siapa yang salah dan siapa yang benar. Namun tetap saja kita semua tau bahwa tindakan saling serang antara Israel -- Palestina ini tidak bisa di benarkan siapapun dan apapun perbuatannya karena hal ini memakan korban jiwa yang cukup banyak di antara kedua belah pihak.
Dalam sudut pandang Realisme yang saya pahami di antara kedua negara yang berkonflik ini sangat sulit juga untuk menentukan pihak mana yang ofensif dan defensif, hal ini kembali lagi pada sejarah konflik tersebut. Kita tidak bisa benar -- benar memastikan secara pasti pihak manakah yang menyerang duluan dan pihak manakah yang bertahan dalam konflik ini.
Referensi
1. October 8, 2023 Israel-Hamas war news
2. Videos show new details on how Hamas launched surprise assault on Israel
https://www.cnn.com/2023/10/08/middleeast/hamas-videos-visual-timeline/index.html