Mungkin aku terlalu egois, berharap bahagia tanpa dirimu, tapi kalau aku bahagia tanpa dirimu apaah aku salah? Aku sudah terlalu lelah dengan pernik konflik antara kita. Mungkin tidak seharusnya aku berlaku demikian, tapi inilah aku. Yang ingin merengkuh kebahagiaan tanpa ada kamu di sisiku. Aku berpikir, cukup sudah segala pengorbanan, kerendahan, air mata, selama aku bersamamu. Kini aku ingin sendiri, menikmati kebebasanku, yang meski tidak seperti burung, bebas terbang kemanapun dia mau.
Kalau hari ini aku masih menciummu, memelukmu, berkata manis padamu, itu karena aku masih menjaga perasaanmu. Meski hati kecilku tak ingin melakukan itu, tapi biar sajalah. Bukankah kita adalah saudara, teman, partner yang masih berharap berhubungan baik? Tapi, kini hatiku utuh milikku sendiri. Tak lagi mau berbagi denganmu. Akan ku tanggung semua derita dan dosaku. Pun akan ku reguk kebahagiaanku sendiri. Ddengan cara ku sendiri.
Jadi, kali ini, biarkan aku menggapai bahagiaku...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H