Mahasiswa KSM-Tematik Kelompok 47 Universitas Malang melakukan program kerja berupa sosialisasi kreasi sampah non organik di MTS Ahmadyani Desa Sukolilo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Senin (08/08/2022) yang di bimbing oleh dosen pendamping lapangan Dr. Fitria Dewi Navisa, S.H.,M.Kn., M.H.
Hingga kini, sampah masih menjadi salah satu permasalahan cukup besar yang dihadapi dunia, termasuk Indonesia.
Bagaimana tidak, manusia dalam kesehariannya tidak pernah terlepas dari yang namanya sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik.
sampah terbagi dua kategori, yakni sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah organik merupakan sampah yang dapat membusuk seperti sisa dapur dan sampah makanan. Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang dihasilkan dari proses teknologi seperti logam, plastik, kaleng dan sebagainya .
Sampah anorganik bisa membahayakan lingkungan karena cukup sulit dan butuh waktu bisa terurai.
Indonesia, berdasarkan informasi adalah penyumbang sampah (plastik) terbanyak nomor dua di perairan. Tentu saja ini akan menjadi masalah dan membahayakan.
Pendekatan pengelolaan sampah seyogyanya dilakukan melalui pendekatan berbasis 3R dan berbasis masyarakat, pengelolaan sampah secara terpadu dengan melaksanakan pengelolaan sejak dari sumbernya.
3R adalah upaya yang meliputi kegiatan mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse) dan mendaur ulang sampah (recycle) .
Dalam lomba di MTS Ahmadyani tersebut, bisa mendorong kreasi pengelolaan sampah anorganik menjadi sesuatu yang lebih bernilai dan bermanfaat.
Sebab salah satu dari limbah anorganik bisa di daur ulang. Contohnya Tempat penghapus papan Tulis dari botol dan tempat tisue yang menarik.
Dengan demikian, lanjutnya, dari yang dianggap tidak bermanfaat bisa menghasilkan barang yang berguna dan bermanfaat.