Lihat ke Halaman Asli

venisaindriani

Universitas Pekalongan

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pekalongan Mendampingi UMKM Kerupuk Bawang di Batang Untuk Go Digital

Diperbarui: 6 Januari 2025   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Mahasiswa Universitas Pekalongan didampingi Pelaku UMKM

Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pekalongan melaksanakan program pelatihan dan pendampingan digital marketing untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memproduksi kerupuk bawang di Desa Sidorejo, Kecamatan Batang, Jawa Tengah. Program ini bertujuan untuk membantu UMKM meningkatkan kapasitas dalam pemasaran digital sehingga mampu meningkatkan omset penjualan sekaligus mengoptimalkan efisiensi biaya operasional.

Salah satu langkah penting dalam program ini adalah membantu pelaku UMKM mendaftarkan produk kerupuk bawang mereka pada platform layanan pesan antar online, seperti Shopee. Dengan terdaftar di platform tersebut, kerupuk bawang tidak hanya dijual secara lokal tetapi juga mampu menjangkau pelanggan yang lebih luas, termasuk di luar daerah. Langkah ini menjadi strategi efektif untuk meningkatkan jangkauan pasar tanpa memerlukan biaya distribusi tambahan.

Selain itu, mahasiswa juga mendampingi pelaku UMKM dalam pengelolaan media sosial, terutama Instagram,Halaman Facebook ,TikTok dan WA Business. Akun tersebut untuk produk kerupuk bawang dibuat dan dioptimalkan sebagai salah satu kanal promosi utama. Mahasiswa tidak hanya membantu mengaktifkan akun tetapi juga fokus pada pembuatan konten-konten menarik yang mampu menarik perhatian audiens. Konten yang dibuat meliputi foto dan video produk kerupuk bawang dengan tampilan yang menggugah selera, informasi tentang proses pembuatan yang higienis, serta keunggulan bahan alami yang digunakan. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengikut, menciptakan interaksi dengan pelanggan, dan membangun loyalitas yang lebih kuat terhadap merek.

Mahasiswa juga membantu mendaftarkan lokasi UMKM kerupuk bawang di Google Maps. Dengan langkah ini, pelanggan dapat dengan mudah menemukan lokasi usaha melalui pencarian online, sehingga meningkatkan potensi pembelian langsung dari pelanggan lokal.

Agar program ini memiliki dampak yang berkelanjutan, mahasiswa memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM mengenai pengelolaan akun digital mereka.Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian pelaku UMKM dalam mengelola platform digital mereka setelah program pendampingan berakhir.

Melalui rangkaian kegiatan ini, mahasiswa FEB Unikal berharap UMKM kerupuk bawang dapat lebih kompetitif di pasar digital. Dengan jangkauan pasar yang lebih luas, peningkatan loyalitas pelanggan, dan efisiensi biaya pemasaran, pelaku UMKM diharapkan mampu mengembangkan usaha mereka secara signifikan. Program ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi UMKM tetapi juga menjadi bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline