Lihat ke Halaman Asli

venigustina

mahasiswa

Pengembangan Briket dari Ampas Kayu sebagai Alternatif Energi Terbarukan dan Penerapan Green Technology

Diperbarui: 3 Desember 2024   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Briket dari Ampas Kayu (Hidayat, 2011)

Dalam upaya mengatasi permasalahan energi global, penggunaan energi terbarukan menjadi semakin relevan. Salah satu inovasi yang mendapat perhatian adalah pengembangan briket dengan menggunakan ampas kayu sebagai sumber energi alternatif. Ampas kayu, yang sering kali dianggap limbah, memiliki potensi besar untuk diolah menjadi briket ramah lingkungan melalui penerapan teknologi hijau (green technology).

Potensi Ampas Kayu sebagai Sumber Energi 

Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan hutan yang melimpah. Namun aktivitas pengolahan kayu menghasilkan limbah berupa ampas kayu yang seringkali tidak dimanfaatkan secara optimal. Ampas kayu mengandung karbon yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan briket. Dengan proses pengolahan yang tepat, ampas kayu dapat diubah menjadi sumber energi alternatif yang efisien dan ramah lingkungan. Selain itu, briket dari ampas kayu juga memiliki keunggulan berupa emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil, sehingga mendukung upaya mitigasi perubahan iklim.

Penerapan Teknologi Hijau dalam Pembuatan Briket 

Pengembangan briket dari ampas kayu melibatkan penerapan teknologi hijau yang fokus pada proses produksi yang efisien dan meminimalkan dampak lingkungan. Teknologi ini di antaranya tahap pengeringan, penggilingan, pemadatan, hingga karbonisasi menggunakan metode yang hemat energi. Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah pirolisis , yaitu proses pembakaran pada suhu tinggi dalam kondisi minim oksigen dan dapat mengurangi produksi limbah berbahaya.

Manfaat briket biomassa dari ampas kayu, yaitu: 

  • Sumber Energi Terbarukan

Briket biomassa merupakan alternatif ramah lingkungan untuk bahan bakar fosil. Ketika dibakar, briket ini melepaskan jumlah CO2 yang sama dengan yang diserap oleh biomassa selama pertumbuhannya, sehingga tidak menambah emisi karbon dioksida ke atmosfer.

  • Pengurangan Limbah

Proses pembuatan briket menggunakan limbah kayu dan sisa-sisa pertanian yang biasanya dibuang ke tempat pembuangan akhir. Dengan mengubah limbah ini menjadi briket, kita dapat mengurangi volume sampah yang dihasilkan dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

  • Efisiensi Pembakaran

Briket biomassa memiliki kandungan kelembapan yang lebih rendah (biasanya kurang dari 9%), sehingga mereka membakar lebih bersih dan efisien dibandingkan dengan kayu bakar tradisional. Ini berarti lebih sedikit asap dan polusi yang dihasilkan saat pembakaran.

  • Transportasi dan Penyimpanan yang Lebih Mudah

Briket memiliki densitas tinggi, sehingga lebih mudah untuk diangkut dan disimpan dibandingkan dengan bentuk bahan bakar lainnya seperti kayu bakar. Ini juga mengurangi biaya transportasi dan penyimpanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline