Lihat ke Halaman Asli

Indonesia kalahkan Iran {2-1}

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_128616" align="aligncenter" width="414" caption="Ilustrasi:Google"][/caption]

Luar biasa...! Tim nasional Indonesia berhasil mengalahkan tuan rumah Iran di stadion Azadi yang merupakan kebanggaan warga teheran itu dengan skor 2-1. Stadion yang dibangun tahun 1973 dan digunakan pada penyelenggaraan Asian Games 1974 ini menjadi bukti keperkasaan anak-anak merah putih. Sorak sorai dan tepuk tangan pendukung Indonesia membuat saya kaget dan terbangun dari tidur. Oopss ternyata itu semua hanya mimpi !!

Jelang laga Indonesia kontra Iran ini karena terlalu seringnya saya membicarakan dan mengingat-ngingat pertandingan itu sampai-sampai terbawa mimpi. Dan kalau kata orang tua mimpi biasanya kebalikan. Kalau kita mimpi meninggal biasanya bakal panjang umur, mimpi kaya bakal miskin, mimpi putus bakal langgeng, mimpi sehat bakal sakit dan lain sebagainya. Lalu bagaimana dengan mimpi saya tentang pertandingan itu, ah...entahlah yang pasti pertandingan itu belum berlangsung dan hasil akhirnya tak seorangpun bisa memastikannya, sehebat apapun dia. Segala sesuatunya serba mungkin.

Bukanlah hal yang mustahil jika Indonesia mampu mengalahkan Iran di Teheran nanti. Toh kekuatan Iran saat ini tidak segarang masa-masa kejayaan Ali Daei, Mehdi Mahdavikia, Karim Bagheri dan kawan-kawan tempo hari. Mental pemain kita pun lebih baik jika bertemu tim-tim dari Asia Barat dibanding harus bertemu dengan tim-tim Asia Timur seperti Korea, Jepang dan Cina. Yang kadangkala sebelum bertanding kita sudah merasa kalah. Dan rekor bertanding kita juga lebih baik apabila bertemu tim Asia Barat dibanding Asia Timur. Memang secara tehnik dan peringkat FIFA kita tidak lebih baik dari Iran. Tapi sepakbola bukan matematis, selagi bola masih bundar apapun bisa terjadi.

Jika kita sanggup bermain cepat selama 2 kali 45 menit seperti waktu mengalahkan Turkmenistan kemarin saya rasa peluang untuk memenangkan pertandingan cukup terbuka. Pemain-pemain Asia Barat bermain relatif santai tidak seperti tim-tim dari Asia Timur yang kerap membuat timnas kita kerepotan. Permainan ‘santai’ mereka jika dilawan dengan permainan cepat, pendek merapat dan tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengolah bola dengan mengejar setiap umpan yang diberikan kepada pemain lawan akan membuat mereka keteteran. Tapi untuk bermain seperti ini dibutuhkan stamina yang tinggi. Lalu pertanyaannya apakah stamina pemain kita sudah cukup untuk bermain seperti itu? Yang tahu persis hanya pelatih. Tapi jika melihat pertandingan resmi dan ujicoba terakhir rasanya kita belum mampu bermain konstan sepanjang 2 X 45 menit.

Lalu apa yang harus dilakukan? Pertama mungkin kita coba bermain cepat selama 45 menit pertama dan berusaha mencuri gol untuk kemudian bertahan mati-matian mempertahankan keunggulan. Karena memang stamina kita tidak memadai untuk terus bermain seperti itu selama 2 X 45 menit. Ataupun memberikan suntikan motivasi dan fanatisme yang bisa membakar semangat anak-anak timnas untuk tampil trengginas !! Hal ini pernah dilakukan PSMS Medan dimasa kejayaannya tahun 80-an dahulu. Beberapa kesebalasan yang secara tehnik permainan lebih baik dari PSMS dapat dikalahkan oleh mereka dengan semangat dan fanatisme. Lihat bagaimana tidak berkembangnya permainan tehnik tinggi Persib ketika pemain PSMS bermain seolah-olah kesetanan dengan mengejar setiap umpan yang akan diberikan kepada pemain lawan. Saya pikir Indonesia bisa meniru apa yang pernah dilakukan PSMS Medan dimasa lalu.

Apapun yang akan dilakukan nanti saya pikir tim pelatih lebih tahu dan lebih mengerti. Mudah-mudahan ini semua bukan mimpi dan tidak ada salahnya juga mengawalinya segala sesuatunya dengan mimpi. Seperti apa yang dinyanyikan Nidji bahwa mimpi adalah kunci untuk menaklukkan dunia !!

Bravo timnas...bravo sepakbola Indonesia !!

Terima Kasih

Salam Mantap




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline