Lihat ke Halaman Asli

Ruby Lebih Mahal Dari Berlian..?

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_125621" align="aligncenter" width="443" caption="Ilustrasi:Google"][/caption]

Ruby, batu permata yang bisa lebih mahal dari berlian ini termasuk dalam keluarga batu corundum. Corundum sendiri berasal dari kata indian kuno corund yang bisa diartikan mineral atau permata. Batu permata biasanya dinilai dengan 4 C, Clear [jelas atau bening], Colour [warna cukup], Carat [ukuran cukup], Crystal [kristal]. Karena kelangkaan Ruby maka jika ke empat komponen diatas sama antara ruby dengan berlian, harga ruby bisa lebih mahal daripada berlian.

Ruby adalah varietas paling berharga dari kelompok batu korundum. Seperti batu permata merah lainnya ia juga disebut carbunculus yang berarti batu bara kecil atau bara api. Ruby adalah satu diantara empat batu permata utama selain berlian [diamond], safir dan zamrud. Ruby di Indonesia sering juga disebut batu mirah delima.

[caption id="attachment_125622" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi:Google"][/caption] Kualitas terbaik dari batu yang sering dijuluki pigeon blood-red ini ditemukan di Mogok Valley, Myanmar. Kawasan itu memang telah berabad-abad lamanya dikenal orang sebagai daerah penghasil ruby dengan kualitas tinggi. Batu ruby berwarna merah darah yang ditemukan di daerah itu sangat memukau hingga menjadi incaran para kolektor batu permata. Karenanya, muncul julukan pigeon blood-red untuk menandai kualitas warna merah batu ruby dari Mogok Valley yang sangat digemari banyak orang tersebut. Belakangan Thailand juga dikenal sebagai salah satu penghasil ruby dunia. Ruby Thailand biasanya sedikit kurang menarik dengan warna yang agak gelap dengan semburat ungu. Dalam jumlah kecil ruby juga ditemukan di kamboja yang berbatasan dengan Thailand. Ruby yang agak buram dan berkualitas rendah juga ditemukan di India dan Pakistan. Tanzania dan negara-negara sekitarnya juga menghasilkan ruby dalam beberapa tahun terakhir.

Jika anda berkesempatan berkunjung ke Jakarta Gems Center di Rawa Bening Jatinegara, Jakarta Timur yang merupakan pusat perdagangan batu aji terbesar di Asia Tenggara maka ruby yang banyak anda temukan adalah ruby Thailand dan Tanzania. Untuk ruby dari Birma atau Myanmar sudah agak jarang. Kalaupun pas lagi ada harganya juga cukup tinggi.

Dibalik keindahan dan kemilaunya batu ini menyimpan misteri dan menurut kepercayaan orang zaman dahulu konon batu ini bisa menjadi penawar racun dan penangkal bagi penyakit-penyakit tertentu. Ada juga yang meyakini bila memakai batu ini maka wibawa pemakainya akan bertambah. Tapi apapun itu yang pasti dengan memakai perhiasan seperti ruby rasa percaya diri kita akan tumbuh.

[Dari berbagai sumber]

Terima kasih

Salam Mantap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline