Lihat ke Halaman Asli

Kapal Sedang Berlayar Tapi Tidak Ada Angin

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada masa-masa dalam kehidupan seseorang mengalami stag. Bergerak maju terasa amat berat , mundur juga gak mungkin seperti kapal layar di tengah lautan yang mengharapkan tiupan angin. Pada kondisi seperti ini tak jarang orang mengambil tindakan nekad. Tindakan yang membahayakan buat diri dan keluarganya. Mengingat beratnya perjalanan maju yang harus di tempuhnya. Berbagai cara sudah diupayakan dengan bantuan dari berbagai pihak tapi tetap saja ‘kapal’ belum mau bergerak. Angin yang diharapkan bertiup juga tak kunjung datang. Sementara kebutuhan hidup terus mengejar seolah tak mau kompromi.

Kebuntuan pelan-pelan mulai merayap masuk kedalam pikiran. Jika dibiarkan lama ia bersemayam disana maka bahaya besar menghadang di depan. Sabar adalah kunci dari semuanya. Jika demikian adanya itu artinya kehidupan sedang ‘memaksa’ anda untuk berlatih kesabaran.Sabar dan berserah merupakan jalan terbaik di kondisi seperti ini. Orang bijak mengatakan jika anda tidak tahu mau melakukan apa jangan lakukan apa-apa!!

Pada kondisi kehidupan seperti itu tak jarang kita mengalahkan keadaan, mengalahkan angin yang tidak mau bertiup...mengalahkan orang lain, seolah-olah itulah penyebab utama dari semua yang kita alami. Sejatinya apa-apa yang kita alami adalah akibat dari pikiran, tindakan dan perbuatan kita sebelumnya. Bukan karena keadaan, bukan [caption id="attachment_124115" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi:Google"][/caption] karena orang lain dan bukan karena siapa-siapa kitalah yang paling bertanggung jawab terhadap kehidupan kita sendiri. Kondisi seperti ini sebenarnya adalah peluang untuk kita yang ditawarkan Sang Pemilik Kehidupan bagi kenaikan tingkat dan kualitas kemanusian kita. Jika kita menganggap ini sebagai hal baik dan mau tekun mengkaji kedalam [diri] serta sanggup bersabar dan berserah. Maka itu adalah peluang berharga yang harus kita tangkap. Tetapi jika kita marah, mengalahkan keadaan dan lari dari kenyataan maka kita sudah menyianyiakan peluang berharga yang sudah didepan mata.

Hidup adalah serangkaian pilihan dan kita diberi kehendak bebas untuk memilih. So kalau begitu, The Choice Is Yours !!

Terima kasih

Salam Mantap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline