Lihat ke Halaman Asli

Putus Asa.., Belajarlah dari Sepakbola!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13120103691892173749

[caption id="attachment_122354" align="aligncenter" width="320" caption="Ilustrasi:Google.co.id"][/caption]

Kehidupan memang kaya akan pembelajaran, jika kita rajin membaca apa-apa yang dihadirkannya dari berbagai peristiwa atau kejadian maka mudah-mudahan kita akan kaya. Sepakbola juga memberikan banyak pembelajaran hidup kepada orang-orang yang mau membaca berbagai peristiwa dan kejadian yang dilihat atau dialaminya yang berhubungan dengan sepakbola. Salah satu yang diajarkan sepakbola adalah semangat pantang menyerah dan hasil akhir yang tidak bisa dipastikan.

Semangat pantang menyerah dan tidak memastikan hasil bisa kita pelajari dari pertandingan sepak bola. Sebelum pluit panjang dibunyikan jangan pernah menganggap bahwa salah satu kesebelasan akan memenangkan pertandingan. Karena sering sekali pada menit – menit terakhir gol bisa terjadi. Bagi anda penggemar sepak bola tentunya anda ingat dengan peristiwa final liga champion 1999 – 2000. Ketika itu dua kesebelasan besar Eropa Manchester United dan Bayern Munchen beradu kekuatan memperebutkan juara antar klub Eropa.

Kedua kesebelasan mempunyai peluang yang sama untuk menggondol tropi juara. Sampai menit ke 90 alias menit terakhir Munchen unggul dengan skor 1 – 0. Beberapapemain Munchen sudah mulai

131201054272426790

melihat jam dan berharap sang pengadil segera meniupkan pluit panjangnya tapi ternyata wasit belum juga meniup pluitnya. Sementara pemain Manchester United terus berusaha mengejar ketinggalan dan ternyata wasit memberikan injury time selama empat menit. Ditengah para pemain Munchenyang sudah tak sabar untuk merayakan kemenangan tiba – tiba sesuatu yang menakutkan itu datang. Dimenit kedua masa injury time pemain pengganti Teddy Sheringham membobol gawang Oliver Kahn. Serta merta stadion pun kembali bergemuruh para pendukung MU bersorak – sorai kegirangan, sementara pendukung Munchen tertunduk lesu. Belum selesai mereka menarik nafas kekecewaan si baby face Ole Gunnar Solkjear kembali merobek gawang Munchen, skor 2 – 1 untuk Manchester United. Lengkaplah sudah kekecewaan para pemain Munchen.

Sepak bola mengajarkan kepada kita bahwa apapun bisa terjadi dalam 1 menit bahkan dalam hitungan detik. Sementara kehidupan mengajarkan pada kita bahwa apapun bisa terjadi kalau kita terus berusaha dan tidak berputus asa. Dan jangan pernah memastikan sesuatu sebelum sesuatu itu benar-benar terjadi.

Terima kasih

Salam Mantap




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline