Teknologi semakin berkembang. Jurnalis perlahan digantikan oleh teknologi robot. Masyarakat mulai menjadi jurnalis 'dadakan'. Lantas, bagaimana nasib para jurnalis di masa depan?
Fenomena Jurnalisme Robot
Jurnalisme robot yang menggunakan robot artificial intelligence (AI) dianggap memudahkan kinerja para jurnalis. Bagaimana tidak? Berkat bantuan jurnalisme robot, banyak berita diproduksi dengan cepat dan efisien. Hal ini tentu menggantikan kinerja jurnalis tradisional sehingga berita pun dapat diproduksi pada saat itu juga.
Apakah jurnalis manusia akan digantikan dengan jurnalis robot? Bisa saja, jika para jurnalis tidak berhati-hati dalam menghadapi kemajuan AI. Untuk dapat bersaing dengan jurnalis robot, tentu para jurnalis harus familiar dan dapat bersaing dengan mencari cara baru untuk menyampaikan berita.
Fenomen Citizen Journalism
Di masa saat ini, semua orang dapat menerima dan memproduksi berita dengan sendirinya. Sudah banyak penulis lepas atau biasa disebut citizen journalism. Mereka dapat memproduksi informasi yang mereka dapatkan secara mandiri, dan diunggah melalui portal media online seperti Kompasiana, blogspot atau dalam bentuk video melalui Youtube.
Dikutip dari Bighow dalam Citizen Journalism Basics, dikatakan terdapat lima prinsip dasar dari jurnalisme warga, yaitu:
1. Akurasi sebuah berita. Berita yang ditulis harus memiliki ketepatan dalam isinya, bukan hanya berdasarkan opini yang tidak didasari fakta.
2. Kecermatan atau ketelitian dalam sebuah berita.