Lihat ke Halaman Asli

Vembriarto Stevanus

Berkarya berprestasi bersama

Pemanfaatan Gawai di SMA Pangudi Luhur II Servasius

Diperbarui: 2 Oktober 2020   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemanfaatan gawai oleh siswi SMA Pangudi Luhur II Servasius

Gawai merupakan sahabat terdekat kita di zaman sekarang. Tidak dapat kita pungkiri, gawai merupakan kebutuhan pokok yang harus ada, bahkan lebih penting dari dompet. Orang akan biasa saja ketika dompetnya tertinggal di rumah. Namun kita akan sangat kelabakan bila gawai yang kita miliki tertinggal di rumah.

Gawai sendiri memiliki peran besar dalam proses belajar mengajar di SMA Pangudi Luhur II Servasius. Memang banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan gawai. Namun menurut pandangan kami, dampak negatif itu bisa diminimalisir dengan pendampingan, aturan, dan petunjuk yang jelas dari orangtua maupun guru.

Kalau kita mau membicarakan dampak negatifnya, tentunya yang akan muncul adalah mengenai berita hoax, kekerasan, pornografi, kecanduan games dan lain sebagainya. Namun kami yakin, bahwa segala sesuatu yang dianggap negatif, pasti juga memiliki dampak positif.

Salah satu dampak positif gawai adalah mempermudah komunikasi, baik komunikasi guru dengan peserta didik, guru dengan orangtua peserta didik, maupun peserta didik dengan orangtuanya. Ketika wali kelas tidak mendapati salah satu peserta didik, gawailah yang akan menjawabnya. Hanya dengan satu ketukan, terhubung dengan orangtua, dan wali kelas mendapat jawabannya.

Selain dampak positif yang sudah kami sebutkan, gawai juga bisa dijadikan sebagai sumber belajar. Zaman dulu, guru adalah satu-satunya sumber belajar. Namun kami percaya, guru hanyalah manusia biasa, dengan berbagai keterbatasan. Dengan gawai, peserta didik bisa mendapatkan apa saja yang tidak didapatkan dari bapak ibu guru. 

Sebagai contoh dalam pelajaran Pendidikan Kewirausahaan dengan materi budidaya ikan. Bagaimana guru bisa menunjukkan budidaya ikan. Kalau zaman dulu mungkin bapak ibu guru akan menggiring peserta didik ke tempat budidaya ikan. 

Bayangkan saja, dimana kita bisa mendapatkan tempat budidaya ikan di Bekasi, di Kampung Sawah. Sekarang guru tidak perlu repot. Biarkan anak-anak berselancar dengan gawainya. Mereka akan mendapat banyak referensi di situ. Itu hanyalah satu dari sekian banyak hal yang kami alami di SMA Pangudi Luhur II Servasius.

Tidak dipungkiri, gawai bisa saja menjadi lawan bagi peserta didik, namun juga bisa jadi kawan yang baik. Semua tergantung dari masing-masing pribadi, tergantung dari bagaimana kita mendampingi putra putri kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline