Lihat ke Halaman Asli

Kesenjangan antar Generasi di Tempat Kerja Berdasarkan Hasil Survei

Diperbarui: 24 Januari 2018   03:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi Pribadi

Kesenjangan antar generasi dirumuskan oleh sosiolog Hongaria Karl Mannheim pada tahun 1923. Teori ini berpendapat bahwa perubahan lingkungan (sosial, politik, teknologi, dsb) membuat satu generasi berbeda dengan generasi lainnya. 

Meski jejak kesenjangan antar generasi dapat ditelusuri hingga tahun 384 SM lewat pendapat Aristoteles, teori kesenjangan antar generasi Mannheim baru benar-benar dibahas pada tahun 1960-an. Ketika itu, Baby Boomer dinilai berperilaku berbeda dan bahkan dinilai menyimpang pada jamannya.

Generasi tradisional atau veteran: lahir tahun 1922 - 1945
Generasi baby boomers: lahir tahun 1946 - 1964
Generasi X: lahir tahun 1965 - 1980
Generasi Y atau millenial: lahir tahun 1981 - 1994
Generasi Z atau i-generation atau linksters: lahir tahun 1995 - 2010

Kesenjangan antar generasi terasa nyata dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dalam keluarga, tapi juga ditempat kerja. Sebuah survei tentang kesenjangan antar generasi yang diadakan oleh majalah yang membahas tentang psikologi dalam dunia kerja menunjukkan bahwa responden 100% setuju bahwa kesenjangan antar generasi terjadi dalam dunia kerja. Konflik akibat kesenjangan antar generasi ini mewarnai sekitar lebih dari 50% sumber konflik ditempat kerja. 

Penyebab terjadinya kesenjangan generasi dari hasi survei yang diadakan pada tanggal 12 hingga 19 Januari 2018 ini adalah kurangnya penerimaan terhadap pihak lain, sudut pandang/nilai yang berbeda, penolakan terhadap hal-hal lama/kuno, serta persaingan. Meski demikian, hasil survei dengan responden kaum pekerja di Indonesia menunjukkan tidak adanya kesulitan mendasar dalam bekerjasama dengan rekan kerja yang terlalu tua atau terlalu muda. 

Lebih lanjut, jika konflik antar generasi terjadi, responden sepakat bahwa pihak yang paling rentan terkena imbasnya adalah generasi yang paling muda. Meski demikian, seluruh responden sepakat bahwa konflik akibat kesenjangan antar generasi dapat dihilangkan atau diminimalisir. Sebagai penutup, responden penelitian sepakat bahwa jalan dialog adalah salah satu cara utama untuk mengatasi konflik antar generasi ditempat kerja. 

Menarik untuk membahas betapa, meski berbeda generasi, persaingan didunia kerja antar generasi yang berbeda tetaplah terjadi. Jika mendasarkan pembahasan berdasarkan teori Maslow, persaingan dapat berasal dari berbagai macam sumber level kebutuhan manusia. Maslow merumuskan teori hierarki kebutuhan manusia. 

Maslow berpendapat bahwa kebutuhan paling mendasar manusia adalah kebutuhan fisik, misalnya makan dan minum, lalu kebutuhan akan keamanan, misalnya kesehatan atau pekerjaan, selanjutnya diikuti oleh kebutuhan sosial, seperti teman atau keluarga, lalu kebutuhan akan penghargaan dilevel berikutnya, seperti status dan jabatan, dan kebutuhan puncak manusia, yaitu aktualisasi diri, seperti prestasi, kreativitas, dan pencarian jati diri. 

jurnalmanajemen.com

Berdasarkan teori Maslow, pada tahap keamanan, persaingan timbul karena kolega lain dapat membuat seseorang merasa tidak aman dan terancam posisi, level, atau hak keistimewaannya. Pada level sosial, persaingan timbul karena seseorang berebut simpati ditempat kerja dan berusaha untuk mendapatkan bekingan. Dari segi status, tentunya seseorang berpikir bahwa hak keistimewaan akan berkurang jika ia tersaingi oleh pihak lain. 

Teori Maslow ini juga dapat menjelaskan penyebab konflik akibat kesenjangan antar generasi ini lainnya, yakni kurangnya penerimaan terhadap pihak lain, sudut pandang/nilai yang berbeda, dan penolakan terhadap hal-hal lama/kuno. Dengan kata lain, penyebab konflik terjadi ketika kebutuhan-kebutuhan dalam hierarki kebutuhan dari Maslow ini belum terpenuhi. 

Lebih lanjut, konflik ini tidak akan terjadi jika tahap aktualisasi diri telah terpenuhi. Contoh orang-orang yang telah mencapai tahap aktualisasi diri tinggi misalnya adalah Nelson Mandela, Suster Theresa, Mahatma Gandhi, atau Gus Dur. Ciri-ciri orang yang telah mencapat tahap aktualisasi diri diantaranya adalah penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain, spontan, sederhana, wajar, demokratis, dan mandiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline