Lihat ke Halaman Asli

Jilbab dan Jubah Panjang

Diperbarui: 6 Februari 2016   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namanya Ratna. Mukanya kalem, berkulit putih, dan untuk ukuran perempuan badannya cukup tinggi. Ia aktif di organisasi keagamaan yang menerapkan peraturan dengan ketat. Dengan jilbab dan jubah panjangnya, kita tak akan tahu sifat sebenarnya jika ia diam saja.

Ketika itu, kami berdelapan. Rahmat yang lucu tapi tidak menggemaskan. Jika dipadankan, lebih cocok seperti tokoh Dono dalam grup lawak Warkop DKI. Dodi yang dominan. Meski demikian, ia suka melucu. Sering ketika melucu, ia menyebut nama Rahmat, yang akan dengan riang gembira menyambut lelucon Dodi, apapun itu. Kalau dipikir-pikir, sebenarnya lelucon yang dilontarkan itu-itu saja. Tapi entah mengapa, setiap lelucon terasa lucu dan menyegarkan. Seperti Rahmat, kami semua juga menyambut lelucon Dodi dengan gembira.

Selain mereka, ada juga Olin dan Elyn. Mereka bukan kembaran. Nama mereka saja yang mirip. Olin beragama Kristen dan keturunan suku wilayah Indonesia timur. Elyn seorang muslim dan keturunan betawi. Kulit sawo matang Olin dan kulit kuning langsat Elyn tidak membuat mereka sangat berbeda karena mereka memiliki sifat yang mirip: sama-sama suka berbicara ceplas-ceplos, suka tertawa, dan suka melucu.

Lalu ada Idris. Ia, selain Rahmat, adalah yang paling senior diantara kami. Seperti kami semua, ia juga suka melucu. Leluconnya terutama dilontarkan ketika harus berhubungan dengan pihak operasional. Maklum, tugasnya membuat ia harus berhubungan banyak dengan pihak operasional. Dan pihak operasional, selain akrab dengan Idris, juga sering menyampaikan dengan santai dan terbuka keluhan mereka terkait dengan tugas Idris.

Selain itu ada Nensy. Seorang pengurus gereja yang sangat sibuk. Sepertinya, kalau ia tidak harus bekerja, ia bisa tinggal di gereja selama 24 jam, 365 hari penuh. Dalam bekerja, ia memperlihatkan kemampuan multi tasking: input data sambil menelepon dan mengorganisir kegiatan pemuda gereja. Sebagai orang gereja yang baik, ia menyumpah serapah dengan kata-kata seperti, "Jeruk!". Sama seperti kami semua, ia juga suka melucu dan turut tertawa menyambut lelucon orang lain.

Lalu, saya. Paling akhir masuk dibandingkan dengan mereka semua. Namun paling awal keluar kerja dibandingkan mereka semua.

Itulah kami berdelapan. Tentu saja seperti tim kerja lainnya kami juga memiliki atasan. Atasan-atasan kami silih berganti. Tapi ya pekerjaan dan tugas kami tetap sama. Tentu saja ketika kami bekerja, kami tidak selalu melucu. Selain karena tugas kami bukan sebagai pelawak, pekerjaan kami juga sangat banyak. Ada saat-saat dimana kami capek, stres, bahkan tegang karena pekerjaan. Adalah hal yang lumrah bagi kami bekerja hingga larut malam. Jika kami pulang, tidak jarang satpam bertanya pada kami sambil bercanda, "Ngapain pulang? Kan besok pagi dateng lagi?".

Seperti kami semua, Ratna juga gemar bercanda dan tertawa. Lalu diantara kami berdelapan, siapakah teman dekat Ratna? Ia adalah Nensy. Perbedaan agama dan kefanatikan mereka akan agama tidak membuat mereka saling menjauh, bahkan justru membuat mereka dekat.

******

Hubungan kami terjalin kembali sejak aku menjenguknya. Ia dulu adalah adik kelasku. Aku sudah menaruh hati padanya sejak dulu. Namun sayang, ia menolakku.

Suatu kali ku dengar kabar bahwa ia sedang sakit keras. Sakit ginjal. Suatu hal yang jarang terjadi untuk umurnya yang begitu muda. Semula ia menolak, tapi dengan gigih ku perlihatkan padanya bahwa aku ingin merawatnya. Bulan berganti tahun, ia tak kunjung membaik juga. Namun aku tetap yakin bahwa ia milikku. Ku lamar dia dan kami pun menikah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline