Sel yang terdapat dalam tubuh organisme berasal dari pertumbuhan sel punca memiliki induk pada embrio manusia dan akan berkembang menjadi sel lain dengan jenis yang berbeda pada tubuh. Sel punca memiliki fungsi mengganti sel-sel tubuh yang rusak untuk memperbaiki dan menjaga kelangsungan hidup.
Sel punca memiliki ciri-ciri khas. Pertama, sel punca tidak memiliki bentuk dan sifat yang spesifik karena belum berdiferensiasi. Dimana hal itu membuat fungsinya baru dapat diketahui pada kondisi dan waktu tertentu. Kedua, sel punca dapat memperbanyak diri dan menghasilkan sel-sel yang memiliki karakter sama dengan induknya dengan cara replikasi. Terakhir, sel punca dapat berdiferensiasi menjadi lebih dari satu jenis sel.
Sel punca dapat berdiferensiasi menjadi sel tubuh manusia dari lapisan eksoderm, mesoderm, dan endoderm. Selain itu sel punca juga dapat berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel yang berada pada satu golongan seperti pada golongan pembentukan darah. Sel punca tediri menjadi dua jenis berdasarkan tingkat maturasi, yaitu sel punca embrionik dan sel punca dewasa.
Kemampuan diferensiasi sel punca embrionik jauh lebih tinggi dibandingan dengan sel punca dewasa. Di mana sel punca dewasa terbagi lagi menjadi lima jenis, yaitu sel punca hematopoietik yang berdiferensiasi menjadi seluruh sel darah, sel punca neural yang berdiferensiasi menjadi tiga sel saraf utama, sel punca jaringan kulit yang berdiferensiasi menjadi keratinosit dan sel epidermis kulit, sel punca jantung yang berdiferensiasi menjadi tiga jenis sel jantung utama, dan terakhir sel punca mesenkimal yang berdiferensiasi menjadi osteosit, kondrosit, adiposit, dan sel-sel jaringan ikat.
Berdasarkan sifat-sifat dan fungsi yang dimiliki oleh sel punca, sel ini dapat digunakan untuk mengobati penyakit tertentu seperti diabetes, radang sendi rematik, parkinson, alzheimer, osteoartritis, stroke, perbaikan sel otak paska trauma kepala, kematian sel jantung, kanker, gangguan penglihatan, dan pemulihan luka. Cara pemulihannya dengan melakukan transplantasi sel punca pada jaringan atau organ yang mengalami kerusakan. Lalu berdasarkan teori, apakah sel punca dapat ditransplantasikan pada jaringan atau organ ginjal yang mengalami kerusakan? Jawabanya benar jika dikatakan bahwa sel punca dapat menggantikan jaringan atau organ yang mengalami kerusakan, hal itu didasari dengan beberapa alasan.
Pertama, sel punca memiliki sifat regenerasi dimana sel ini memiliki kemampuan untuk dapat memperbaharui sel dan dapat membuat salinan sel yang sama persis. Dengan kata lain ketika sel punca tersebut diinjeksikan ke dalam ginjal maka sel punca dapat langsung membentuk salinan sel baru yang sama dengan sel ginjal tersebut.
Jika sel ginjal yang rusak telah digantikan oleh sel punca yang telah menyalin sifat sama melalui sel ginjal yang masih baik, maka dengan otomatis jaringan ginjal akan diperbaiki dan begitu juga dengan organ ginjal tersebut. Selain itu ginjal dapat merespon dengat tepat terhadap kerusakan dan regenerasi.
Seperti ketika kita kehilangan atau menyumbangkan ginjal, fungsi ginjal yang tersisa dengan baik pada awalnya merespons kerugian dengan bertambah sebanyak 40%, sebagian besar dicapai oleh sel yang bertahan semakin besar. Namun pada beberapa kejadian kerusakan pada ginjal sangat parah sehingga kerangka struktural ginjal terdistorsi atau mengalami perubahan bentuk yang tidak diinginkan yang membuat regenerasi normal tidak mungkin menuju fibrosis.
Mekanisme kerja nya diawali dengan sinyal yang dikirim oleh jaringan yang membutuhkan dan dikirim ke sumsum tulang untuk melepaskan sel punca dewasa ke aliran darah. Setiap sel punca yang meninggalkan sumsum tulang akan meninggalkan duplikat mereka yang membuat kita selalu memiliki persediaan sel punca dalam sumsum tulang.
Selanjutnya sel punca akan bersirkulasi di aliran darah. Setelah itu sel punca akan ditarik dengan sinyal yang berbeda untuk bermigrasi ke dalam sel-sel atau jaringan yang rusak. Terakhir sel punca akan bereproduksi menjadi sel-sel baru yang sehat pada jaringan yang rusak tersebut.
Selanjutnya jika kita mengingat kembali teori yang telah disampaikan, telah disebutkan terdapat sel punca mesenkimal yang merupakan salah satu jenis dari sel punca dewasa. Sel punca mesenkimal terdapat pada seluruh bagian tubuh terutama di daerah perivaskuler atau di sekitar pembuluh darah. Sel punca mesenkimal paling banyak ditemukan di sumsum tulang belakang, darah tali pusat, dan jaringan adiposa. Sel punca mesenkimal dapat berdiferensiasi menjadi jaringan mesodermal. Di mana ginjal juga merupakan salah satu organ yang dihasilkan melalui jaringan mesodermal. Selain itu sel punca mesenkimal merupakan pertahanan alami tubuh terhadap kerusakan ginjal. Sel punca ini berfungsi untuk melindungi ginjal dari luka dan mempercepat penyembuhan. Sebagai contoh sel punca mesenkimal dapat melemahkan peradangan pada ginjal, tekanan retikulum endoplasma, dan nekrosis (kematian sel yang disebabkan oleh kerusakan sel secara akut) melalui mekanisme yang melibatkan kontak sel.