Lihat ke Halaman Asli

Hong Kong Fashion Week Spring-Summer 2015, Indonesia Curi Perhatian

Diperbarui: 8 Juli 2015   03:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sejumlah Produk Fashion dari Indonesia dipamerkan di Hong Kong Fashion Week Spring and Summer 2015"][/caption]HONG KONG. Bisa dibilang salah-satu event fashion terbesar dunia, Hong Kong Fashion Week Spring Summer 2015, yang digelar mulai tanggal 6-9 Juli di HKCEC benar-benar spektakuler. Pasalnya, beberapa exhibitor yang datang dari berbagai penjuru dunia, benar-benar tampil maksimal dengan produk-produknya.

Tak kalah, Indonesia melalui Kementerian Perindustrian menghadirkan sejumlah perajin dan perancang kenamaan yang tersebar dari berbagai daerah nusantara. Tak kurang dari 10 exhibitor yang didorong dari mitra binaan Kementerian Perindustrian ikut dalam event akbar dunia ini.

Menurut, Perwakilan Direktorat Jenderal IKM Kementerian Perindustrian, Bambang Irianto, kehadiran Indonesia ini diharapkan mewarnai Event Hong Kong Fashion Week sekaligus menjadi showcase fashion aksesoris Indonesia di level Internasional. “Ini peluang kita untuk masuk ke level internasional, sembari ikut mengembangkan Industri fashion dan aksesoris yang cukup besar potensinya di pasar industri internasional,”tutur Bambang Irianto yang juga didampingi oleh Reni Kurniawati dan Ferry Setiawan.

Pada saat yang sama menurutnya para desainer dan perajin yang difasilitasi kementerian ini diharapkan belajar banyak dan mampu menyerap perkembangan industri fashion dan aksesoris dunia yang bergerak sangat cepat. Apalagi yang hadir di sini mencapai 1,200 peserta dari 20 negara, diharapkan dapat menangkap peluang emas untuk mendapatkan pasarnya. Pada Hong Kong Fashion Week kali ini diharapkan menghadirkan buyer hingga 17.000 dari kurang lebih 71 negara.

Karena itu, salah satu perajin dan juga desainer batik Minahasa, Veldy Umbas, berharap agar pemerintah lebih serius lagi mendorong industri kecil dan menengah untuk terus mengembangkan diri hingga ke level internasional. “Kami bersyukur karena kepedulian pemerintah untuk mengembangkan IKM sudah bagus, hanya kami mengharapkan agar pembinaan bersifat komprehensif agar tercipta IKM yang mumpuni untuk bertarung dilevel Internasioal,”ujar Veldy yang juga adalah Wakil Sekjen, Perhimpunan Ragam Etnik (Pernik) Nusantara.

Beberapa perajin dan desainer lain yang mencuri perhatian buyer seperti Ali Abubakar Pae yang menhadirkan tenun dari Ende, La Galigo dari tenun Makasar dan Sutra Bugis, Mawar Yanti dengan tas ketak, Dinar Asmarani dengan tenunnya. Beberapa peserta lain yang sudah semakin mandiri seperti Chritiana Soesanto, Rhea Cempaka, Dwityasari Anindhita Noor, Swandewi dan Ivan Kurniawan. Di hari kedua event ini, sejumlah peserta Indonesia sudah berhasil mendapatkan pembeli dari beberapa negara yang cukup berminat dengan produk-produk dari Indonesia. Bahkan dari beberapa peserta langsung menandatangani nota kesepahaman untuk produksi dan pemasaran produk-produk Indonesia. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline