Lihat ke Halaman Asli

Sekuntum Senyum Tertunda

Diperbarui: 13 Juni 2016   14:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku trenyuh mendengar kabarmu

Ada sesal menggumpal dalam pedih

Hatiku bertanya
Apa yang kau risaukan,ibu?

Atau
sakit kembali mendera kepalamu

Maafkan
Aku tak hadir hari itu
Tuk sekedar persembahkan sekuntum senyum

Angan ku kembali
Mengumbar
Penggalan demi penggalan kisah bersamamu

Dalam ladangNya menabur benih benih Kasih

Menerobos padang gersang menuntun jiwa dahaga kepada Air kehidupan

Ketegaranmu teruji
Jatuh bangun
Oleh sakit demi sakit yang ingin lumpuhkan pertahananmu

Tembok tembok iman yang kau bangun
Kokoh menjagamu
Menahan serangan demi serangan
Teguh kau genggam

Doa dan doa adalah senjata

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline