Lihat ke Halaman Asli

Jangan Kau Pergi

Diperbarui: 5 Juni 2016   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam segera turun
Jingga telah pupus perlahan

Kau diam
Akupun diam

Hening menerka nerka

Bibir mendadak tersumbat
Terkatup rapat
Desah lembut sesekali terdengar

Kopimu tak kau sentuh
Kau biarkan dingin
Bersama angin

Sekian lama kita terdiam

Kata yang ingin ku rangkai
Sirna tak berbentuk

Belaian di kepalamu
Tak kau gubris

Hati tersiksa dalam diam

Alam pikiran berkecamuk tanya

Mengapa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline