Lihat ke Halaman Asli

Senjaku Bukanlah Pelangi

Diperbarui: 26 Maret 2016   13:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau muncul mewarnai cakrawala
Ceria..
Menyibak awan- awan yang semula kelu kelabu

Pesona warnamu.. mengundang romansa cinta untuk kembali mengundang
Lagu- lagu rindu yang telah usang
Menjadi sebuah harmoni yang baru,
dalam panggung orkestra kehidupan
Tujuh warna ,tujuh rasa tujuh nada.,kau gelar
Dalam panggung sandiwara cinta
Dan engkau sang pelangi adalah aktornya.

Bunga- bungapun terhibur berseri
Berdendang dan menari
..berkhayal dapat menggapai, ..
menapaki lengkung-lengkung indahmu, berselancar menuju jantungmu, ..

Wahai pelangi, engkau janjikan tujuh warna indahmu dengan janji- janji cinta yang semu

pesona yang kau tebar .
Sesaat..
Tanpa kata kau hilang diam-diam

Alampun tlah kembali sunyi..
Gelak tawa cinta..sirna
Pentas sandiwara usai pada waktunya, kau raib tak berbekas, tiada yang tau kemana kau menghilang dan entah kapan kau kan kembali datang

ilalang dipadang berdesir berbisik bisik berseru kepada alam
.." dia telah datang..."

Nun di ,,ufuk Barat sana,..bias-bias emas perlahan mengulas lembut melukis mega.
Aroma teduh menandakan hadirnya

Indah..penuh kharisma dan wibawa

Mewarnai lapis demi lapis lembar-lembar kanvas cakrawala..
Merengkuh hangat sampai ke dalam jantung bumi,..

Dengan nafas cinta sebagai kuasnya
Kau lukis seluruh cakrawala itulah bukti sebuah karya cinta

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline