Lihat ke Halaman Asli

Alat Smart Lighting Buatan Mahasiswa UGM Mampu Tingkatkan Produktivitas dan Animal Walfare Broiler

Diperbarui: 14 September 2022   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Siapa yang tak tahu ayam broiler. Hampir seluruh masyarakat Indonesia pernah mengonsumsi ayam broiler. Bahkan terdapat ratusan jenis masakan yang berbahan dasar daging ayam. Kebutuhan akan daging ayam yang terus meningkat tentu menjadi peluang bisnis bagi peternak ayam broiler. Bahkan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (2017) menyatakan bahwa populasi broiler mencapai 1,6 miliar ekor dan mengalami peningkatan sebesar 6,82%. Selain itu, produksi daging ayam yang semula sebesar 1,9 juta ton meningkat sebesar 17,02%.

Bagi seorang pengusaha mencapai keuntugna yang maksimal merupakan suatu keharusan. Begitu pula bagi seorang peternak. Keuntungan yang akan didapatkan oleh peternak dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya adalah produktivitas ayam. Berbagai upaya seringkali dilakukan oleh peternak guna meningkatkan produktivitas ayam.

Dok. pribadi

Tim PKM-PI UGM dibawah bimbingan Dr. Ir. Muhsin Al Anas, S.Pt., IPP sebagai dosem pendamping dengan anggota Levia Arkananta Sarjono (Fapet), Muhammas Hasani (Elins), Lusi Eka Purwati (Fapet), dan Vegi Sylvia Wardhani (Fapet) telah melakukan kunjungan kepada mitra yaitu Peternakan Viarjaya yang terletak di Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta. Dalam kunjungan tersebut mitra, Bapak Sarjono, menyampaikan bahwa “ Bagi kami peternak produktivitas ayam merupakan hal yang terpenting. Jika ayam baik meskipun harga rendah kerugiannya tidak terlalu besar. Tapi, meskipun harga sedang naik, tetapi ayam saya jelek ya tetap rugi”. Selain itu, Tim PKM-PI juga melakukan pengamatan dan observasi pada kandang ayam mitra. Kandang ayam mitra sudah modern yaitu kandang ayam tipe closed house. Akan tetapi terdapatt permasalahan pada mitra yaitu tidak adanya sistem pencahayaan yang baik. Oleh karena itulah Tim PKM-PI membuat alat ‘Smart Ligthing’ yang mampu menjadi solusi permasalahan mitra.

Levia, Hasani, Lusi, dan Vegi mengklaim bahwa alat ‘Smart Lighting’ ini mampu membantu peternak. Alat ini mambu membantu dalam manajemen pencahayaan kandang khususnya dalam pengaturan lama pencahayaan dan intensitas cahaya. Selain itu yang menjadi point plus alat ini yaitu seluruh pengaturan sudah secara otomatis.

Alat ini telah diaplikasikan pada kandang mitra selama 1 periode pemeliharaan ayam (32 hari). Alat ini hanya diaplikasikan pada salah satu lantai saja (lantai bawah), sedangkan pada lantai atas tidak dipasang alat “Smart Lighting’. Hasil menunjukkan bahwa alat ‘Smart Lighting’ mampu meningkatkan produktivitas ayam.

“Ayam lantai atas (tanpa alat ‘smart lighting’) sama ayam di lantai bawah (dengan alat ‘smart lighting’) kalau dari bobotnya tidak jauh beda, tetapi dari jumlah pakan yang dimakan cukup berbeda. Jumlah pakan yang habis dilantai atas lebih banyak dari lantai bawah. Jadi kalau menurut pengamatan saya cukup membantu dengan adanya alat ini”, imbuh Bapak Sarjono.

Pernyataan mitra, Bapak Sarjono, juga didukung dengan hasil analisis yang didapatkan oleh Tim PKM-PI yaitu bahwa pada usia 21 hari ayam dengan alat smart lighting memiliki Indeks Performa (IP) 345, sedangkan ayam yang tidak menggunakan alat smart lighting hanya memiliki IP sebesar 326. Maka dapat disimpulkan bahwa alat ‘Smart Lighting’ buatan mahasiswa UGM dalam Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penerapan Iptek (PKM-PI) mampu meningkatkan produktivitas ayam broiler.

Penulis : Levia Arkananta Sarjono

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline