Lihat ke Halaman Asli

Antoni Wijaya

Penulis blog, creative writer

Profil Karyawan yang Diharapkan Perusahaan

Diperbarui: 31 Agustus 2017   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

onsizzle.com | repro

Secara umum, apa sebetulnya yang dibutuhkan oleh pencari kerja ketika melakukan recruitment? Apa saja kriteria yang mereka tetapkan?

Pada dasarnya, ada dua kategori dimana perusahaan-perusahaan pencari kerja mencari karyawan atau mempertahankan karyawan. Yaitu syarat Soft Skills dan Hard Skills.

Soft Skills adalah kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain dan kemampuan mengatur dirinya sendiri serta kemampuan untuk mengembangkan diri. Termasuk didalamnya adalah kemampuan berkomunikasi (good communications skills), kejujuran (honesty), bertanggung jawab (Responsibility), kemampuan bekerja sama (Team Work), manajemen waktu (time management), kemampuan belajar dengan cepat (Fast learning), kemampuan beradaptasi (Adaptation) dan kemampuan memecahkan masalah (Problem Solving).

Hard Skills adalah penguasaan pengetahuan dan kemampuan seseorang di dalam bidang yang dia kuasai. Di sini berarti kompetensi tekhnis pekerjaan.

Banyak pencari kerja/karyawan yang hanya mengandalkan Hard Skills nya dan melupakan Soft Skills. Sehingga mereka bahkan gagal pada tahap interview atau gagal mengembangkan karir.

Karena di dalam dunia kerja, unsur-unsur seperti dalam Soft Skills justru menjadi acuan utama perusahaan dalam melakukan penilaian. Anda bisa saja seorang ahli dalam bidang tertentu, tetapi jika anda tidak memenuhi satu atau dua hal dalam soft skills, bisa jadi Anda tidak akan berkembang atau bahkan gagal.

Kasus sederhana. Anda sangat ahli dibidang desain grafis misalnya, desain-desain anda sangat up to date dan penuh dengan ide baru, tetapi sayangnya kemampuan berkomunikasi anda buruk dan anda tidak mampu bekerja dalam tim. Hal tersebut dapat menjerumuskan anda dalam situasi buruk, karena ketika tujuan perusahaan adalah tujuan bersama dan dicapai secara tim bukan individu.

Kebalikannya, ada seseorang dengan kompetensi biasa-biasa saja, tetapi memiliki karir cemerlang karena dia memiliki soft skills yang baik. Misalnya dia adalah pribadi dengan komunikasi bagus, punya manajemen waktu, dapat bekerja dalam tim dan pribadi yang dapat belajar dengan cepat. Dengan modal tersebut seseorang bahkan memiliki prospek karir yang sangat bagus.

Oleh karena itu, antara Hard Skills dan Soft Skills haruslah seimbang. Bagi pencari kerja, tidaklah perlu sombong dengan kemampuan Hard Skills atau pengalaman yang dimiliki, karena perusahaan tidak akan menggunakan semua kemampuan Hard Skills anda. Tetapi, secara natural perusahaan akan menerapkan kemampuan Soft Skills sebagai acuan apakah anda akan diterima bekerja, dikontrak kembali atau di jadikan karyawan tetap.

Harap diingat. Prestasi kerja bukan hanya dicapai dengan Hard Skills, tetapi justru lebih banyak di Soft Skills. Bahkan, banyak karyawan yang tidak lagi digunakan tenaganya (baca: pecat) karena kemampuan Soft Skills nya buruk. Oleh karena itu, jika Hard Skills anda biasa-biasa saja, tingkatkan Soft Skills Anda.(ADW)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline