Lihat ke Halaman Asli

Antoni Wijaya

Penulis blog, creative writer

Persoalan Utama pada Ruang Publik

Diperbarui: 31 Agustus 2017   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecelakaan fatal banyak terjadi pada area-area pusat bisnis dan komersial. Contoh adalah kecelakaan kerja di Gedung Capitol yang menewaskan 2 pekerja, kemudian kecelakaan lift di gedung BRI yaitu lift mengalami overshoot sejauh 50cm. Walaupun tidak mengakibatkan kematian, tetapi kecelakaan ini cukup memakan korban dengan luka ringan.

Pada dasarnya, distrik-distrik untuk bisnis dan komersial seharusnya memiliki standar komunikasi untuk pengawasan menyeluruh. Apalagi di distrik-distrik besar seperti pusat perbelanjaan yang terintegrasi dengan apartemen, kondominium atau fasilitas umum dengan cakupan area sangat luas.

Memiliki sistem komunikasi dengan cakupan luas dan terintegrasi adalah merupakan kewajiban dari pengelola distrik tersebut. Mall dengan kategori Mega Kompleks rata-rata memiliki 18 juta pengunjung. Itu jumlah yang sangat besar. Jika pengelola distrik tidak memiliki sistem komunikasi terintegrasi, bagaimana mereka dapat memastikan keamanan dan kenyamanan dari pengunjung tersebut?

Sistem pelaporan manual akan sangat menghambat pengembangan dari district tersebut, dan memperbesar risiko terjadinya human error atau equipment failure. Sementara, goals dari district-district tersebut adalah melindungi aset, meningkatkan jumlah pengunjung dengan menambah fasilitas publik dan tentunya melakukan pengembangan infrastruktur.

Pengelola yang tidak profesional akan gagal menangani distrik-distrik yang tidak terlalu besar, apalagi menangani mega kompleks? Kita sering melihat pusat perbelanjaan atau gedung yang seharusnya berkelas tetapi keadaan lingkungannnya kurang menunjang gambaran yang dipromosikan dari Mall atau Business Center tersebut.

Hal ini, karena pusat komando tidak memiliki sistem pengawasan yang terintegrasi dengan anggota tim dibawahnya. Terhambatnya komunikasi ini menjadi masalah utama. Informasi yang tidak terrekam akan semakin memperburuk sistem pengawasan dan nantinya akan berpengaruh pada tahap pengembangan distrik.

Jika ditelisik lagi, sistem komunikasi di distrik-distrik perbelanjaan maupun bisnis di Jakarta ini belumlah dapat disebut layak. Terlalu banyak kekurangan yang dapat menyebabkan human error atau mungkin kegagalan kinerja peralatan. (ADW)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline