Lihat ke Halaman Asli

Sang Pengayom Umat Di Lingkungan Gereja

Diperbarui: 29 November 2024   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi 

Antonius Dicky Prihafiatno merupakan sosok yang berperan aktif dalam kegiatan di antara umat lingkungan Gereja. Ia lahir pada tanggal 5 Desember 1972. Ia memiliki seorang istri dan 1 anak. Sosok yang akrab disapa Pak Dicky ini merupakan orang Katolik yang aktif di Kapel Santo Yakobus Zebedeus Pudakpayung, Paroki Kristus Raja Ungaran.

Ia masuk ke paroki Kristus Raja Ungaran pada tahun 2001, dan aktif di Gereja sejak tahun 2007. Pernah menjadi Prodiakon pada tahun 2011 sampai tahun 2014. Pada saat ini ditunjuk menjadi koordinator bidang kemasyarakatan Kapel Santo Yakobus Zebedeus Pudakpayung. Beliau sempat beberapa kali dipilih menjadi ketua lingkungan.

Pada 2 Mei tahun 2008, terbentuk rukun lingkungan yang bernama "Athanasius". Pada saat itu, terjadi pemekaran atau pemisahan lingkungan gereja "Maria Fatima" yang Sebagian umatnya diharuskan membentuk lingkungan sendiri, yaitu lingkungan "Athanasius". Pak Dicky merupakan umat yang diharuskan pindah dan beliau pun ditunjuk menjadi koordinator lingkungan tersebut yang jumlahnya sangat sedikit. Pada saat itu, karena jumlah umatnya sangat sedikit dan lingkungan itu baru terbentuk, maka dinamakan Rukun Lingkungan.

Secara jumlah umat sebenarnya lingkungan "Athanasius" belum dikategorikan menjadi lingkungan. Ada beberapa kriteria untuk bisa menjadi lingkungan, Salah satunya jumlah Kepala Keluarga. Jumlah kepala keluarga di lingkungan "Athanasius" cenderung kecil dan belum masuk ke dalam kategori itu. Maka pada saat itu lingkungan "Athanasius" menginduk atau masih dibawahi oleh lingkungan "Maria Fatima".

Pada saat itu, Pak Dicky mengumpulkan umat satu persatu untuk mengajak mereka aktif dan bekerjasama dalam membentuk lingkungan yang baru itu. Beliau bersusah-payah membangun kepercayaan umat agar mau aktif melayani Tuhan lewat lingkungan yang baru itu. Ada beberapa hal yang menjadi hambatan Pak Dicky pada waktu itu, yaitu kesulitan di pengidentifikasian masing-masing kk umat katolik, apalagi belum terbentuk kepengurusan di lingkungan dan kepedulian umat katolik menjadi satu paguyuban adalah suatu hambatan. Awal terbentuk hanya ada 20 keluarga di lingkungan itu.

Pak Dicky pun mengumpulkan umat satu persatu agar mau untuk diajak berdoa rosario bersama, berlatih koor, dan acara-acara lingkungan lainnya. Beliau mengajak umat satu persatu dan door to door mengunjungi rumah umat sebagai ketua Rukun Lingkungan pada waktu itu. Terlebih lagi ketika melihat banyaknya umat pendatang, lalu ditanya oleh ketua kapel pada saat itu, dan ternyata rumahnya berada di daerah yang sama dengan tempat tinggal Pak Dicky. Lalu Pak Dicky pun mendatangi rumah keluarga baru bersama umat yang telah bergabung lainnya. Umat yang baru itu pun diberi undangan untuk berkumpul bersama sebagai satu lingkungan.

Setelah berhasil menyatukan satu lingkungan, tak lupa juga Pak Dicky pun memperhatikan umat di lingkungan yang kurang aktif dan yang sedang mengalami kesulitan. Pak Dicky melakukan kunjungan keluarga tiap ada kesempatan untuk menjalin silaturahmi. Tak lupa juga Pak dicky mengumpulkan uang umat di lingkungan untuk membantu umat yang sedang mengalami kesulitan tersebut. Sekarang di lingkungan "Athanasius" sudah mulai ada kegiatan rutin, seperti berdoa rosario di hari Minggu sore, latihan koor di hari Selasa malam, kegiatan Sarahsehan atau berbincang-bincang bersama setiap minggu.

Sekarang, lingkungan "Athanasius" sudah berkembang, walaupun dengan jumlah keluarga yang semakin sedikit. Jumlah keluarga hanya tinggal 15 keluarga, akibat adanya umat yang meninggal atau berpindah tempat tinggal. Namun, umat lingkungan "Athanasius" mampu melayani dengan suka cita baik kegiatan gereja ataupun kegiatan lingkungan. Dengan keterbatasan umat, lingkungan "Athanasius" mendapatka porsi yang sama dengan lingkungan lain dalam tugas koor, prodiakon, petugas tata tertib, dan lain-lain.

Lingkungan "Athanasius" menjadi percontohan lingkungan lain. Ini semua berkat jasa dan kerja keras dari Pak Dicky yang mau membangun kepercayaan umat dari awal. Umat lingkungan terbukti semakin solid dan memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi untuk saling tolong menolong satu sama lain. Tidak hanya umat di lingkungan "Athanasius" saja yang mengalami berkat dari Pak Dicky, namun umat di lingkungan lain pun merasakan dampak positifnya.

Pak Dicky pun juga aktif dan disenangi di dalam lingkungan masyarakat, maupun di lingkungan Gereja. Ia merupakan pribadi yang tegas, sekaligus humoris. Dengan karakternya yang tegas, ia mampu menjadi pemimpin dan pelayan Tuhan yang baik. Dengan karakternya yang humoris, ia mampu merangkul umat dari berbagai macam kalangan. Ia pun merupakan pribadi yang rendah hati, yang tak pernah memamerkan hasil kerja kerasnya, namun orang lain pasti tahu apa saja jasa-jasanya.

Riwayat pendidikan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline