"Kenapa sih, aku susah banget ngerti materi ini."
Suara kekesalan perempuan berkuncir kuda itu terdengar sangat keras, sembari mengacak-acak kertas yang ada dihadapannya.
Wajahnya tampak murung menatap kertas yang sudah tampak sobek.
"Jangan pesimis gitu, gimana mau paham kalau baru coba sekali sudah kesal." Perempuan itu menoleh ke sumber suara, menatap datar laki-laki yang menghampirinya.
"Apa?! Kamu mau ngejek aku?" tuduhnya.
Namanya Agam, laki-laki itu terkekeh mendengar tuduhan Bina. Padahal, ia tak ada niatan sama sekali untuk mengejek Bina.
"Enggak, aku mau bantu kamu," jawabannya yang langsung duduk di kursi samping Bina.
"Gak perlu, aku bisa sendiri!"
Agam hanya diam membiarkan Bina berusaha sendiri untuk memahami materi kimia dengan sesekali Agam tersenyum kecil kala Bina kesal dengan jawabannya yang salah.
"Mau dibantu nggak nih?" Agam kembali menawarkan bantuan kepada Bina.
"Mau," jawab Bina cepat. Meskipun sedikit gengsi meminta bantuan pada Agam namun keputusan tersebut sepertinya tidak buruk. Apalagi nanti akan ada ulangan kimia, sangat malu jika Bina mendapat nilai dibawah KKM.