Rania tak pernah menyangka, kini masa putih abu nya akan segera berakhir, hal yang sebelumnya tak pernah Rania bayangkan, life after graduation. Bagi Rania, hidup setelah kelulusan akan sangat berbeda, membayangkannya saja cukup membuat Rania merasa sedih, kehidupan SMA nya sebentar lagi akan selesai.
"RANIAA," suara teriakan itu mengalihkan perhatian Rania dari novel yang sedang ia baca.
"Ini, dari Azka. Tadi katanya Azka gak bisa ngasih langsung, dia ada urusan sama Bu Dina," lanjut perempuan yang tadi berteriak sembari menyerahkan paper bag berisi kotak bekal.
Rania mengambil paper bag tersebut, sudut bibir nya melengkung ke atas menerbitkan sebuah senyum tipis. Ia mengambil kertas yang berada di atas kotak bekal tersebut, lalu membacanya.
Aku tau kamu belum sarapan tadi pagi, dan pasti kamu malas ke kantin. Aku bawain kamu bekal, masakan bunda. Seperti inilah kata yang tertulis di kertas tersebut.
Azka, sahabat Rania selama tiga tahun ini cukup peka. Rania memang sangat tidak suka keramaian, jadi jarang sekali ia pergi ke kantin saat istirahat.
Rania tersenyum sembari menatap sendu kotak bekal dari Azka. Nanti, ketika hari kelulusan tiba, pasti ia sudah tidak akan mendapatkan bekal dari Azka lagi seperti ini.
"Kenapa bengong?" tanya Fara teman sebangku Rania.
"Engga, aku cuma lagi senang aja," jawab Rania.
Fara mengangguk, "Kamu dan Azka, awet ya," ujar Fara selanjutnya.