Ketika media cetak melibatkan diri ke dalam ranah online dan digital, pembaca merasakan perubahan-perubahan yang cukup signifikan, baik dari segi layout, maupun konten yang disediakan. Terkait dengan artikel 6 karakteristik media baru, Media Baru, Apakah Selalu Lebih Baik?, berikut akan dibahas, apakah situs The Jakarta Post memiliki 6 karakteristik media baru?
Digital
Situs The Jakarta Post memiliki karakter digital, ditandai dengan tampilan situs dengan teks, foto dan video. Ketika membuka situs The Jakarta Post, pembaca disambut oleh foto berukuran hampir tigarempat layar, yang jika diklik, akan mengantarkan pembaca ke berita terkait foto tersebut.
Kemudian, jika pembaca bergulir ke bawah, akan melihat thumbnail-thumbnail berita terbaru pada hari itu. Situs The Jakarta Post nampaknya berusaha memanjakan mata pembacanya dengan digital layout teks, foto dan video di halaman depan situs.
Virtual
Situs The Jakarta Post tidak menyediakan fitur-fitur terkait dengan karakteristik media baru, yaitu virtual. Virtual, yang berarti lingkungan yang dikonstruksi oleh grafik komputer dan video digital, di mana "penggguna" memiliki kesempatan untuk berinteraksi, tidak nampak pada situs The Jakarta Post. Dengan karakter virtual, pembaca berubah menjadi pengguna.
Networked
Situs The Jakarta Post menyediakan layanan share ke berbagai media sosial.
Interactivity
The Jakarta Post tidak memiliki karakter interaktivitas yang kuat dengan pembaca. Salah satu fitur interaksi yang terdapat di dalam situs The Jakarta Post adalah fitur komentar di akhir sebuah berita. Namun, tingkat interaksi di ranah online akan dinilai sangat rendah ketika: tidak ada respons dari lawan bicara, atau adanya respons yang delay.
Hypertextual
Karakteristik hypertextual membantu pembaca situs The Jakarta Post untuk menemukan berita terkait dengan artikel yang tengah dibaca. Tulisan-tulisan tersebut terhubung dengan artikel melalui hyperlink. Biasanya ditandai dengan kalimat petunjuk "Read also:" dengan warna yang berbeda dari body artikel.