Visualisasi merupakan teknologi paling tua sekaligus yang paling baru bagi manusia.
Tiga puluh dua ribu tahun yang lalu, nenek moyang manusia menggambar di dinding-dinding gua. Mereka menggambar hewan-hewan, dan pada akhirnya menggambar kegiatan manusia pada waktu itu.
Gambaran-gambaran di gua tersebut, mereka gunakan sebagai alat untuk mengingat dan berbagi informasi, sekaligus sebagai alat untuk bercerita, atau visual storytelling. Dua puluh tujuh ribu tahun setelah itu, gambar-gambar di gua tersebut mulai berevolusi menjadi bahasa tulis.
Sekarang, visualisasi berkembang dalam bentuk media sosial, seperti Facebook, YouTube, Pinterest, SnapChat, Tumblr dan Vine.
Apa itu visual storytelling?
Visual storytelling merupakan penggunaan video, gambar, simbol, warna dan kata-kata untuk mengkomunikasikan ide, mengilustrasikan informasi dan mengekspresikan hubungan secara visual. Visual storytelling, secara sederhana, membuat informasi yang rumit menjadi lebih mudah untuk dimengerti.
Visual storytelling dapat berupa video, animasi, bagan, grafis, peta, diagram atau timeline. Visual storytelling bukan sebatas desain grafis atau pembuatan film yang memanjakan mata dengan elemen-elemen yang estetis. Namun, visual storytelling menyampaikan, "seberapa banyak?", "kapan?" atau "di mana?", membandingkan elemen atau menguak pola yang tersembunyi.
Teknik-teknik storytelling
Terdapat empat teknik storytelling yang paling populer, yaitu: