Lihat ke Halaman Asli

Tanah Optimal

Diperbarui: 19 Oktober 2015   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber gambar: www.smilinggardener.com"][/caption]

Tanah

Tanah merupakan bagian dari kerak bumi dengan material penyusun utamanya adalah mineral dan bahan organik yang disebabkan oleh sifat asalnya dari batuan yang lapuk dengan bantuan organisme. Dari sifat asal tanah tersebut sehingga secara umum kita mengenal dua jenis tanah yaitu tanah mineral yang didominasi oleh bahan material batuan induk dan tanah organik (organosol/humosol) yang didominasi oleh bahan organik yang memadat dan terdegradasi.

Tanah Mineral dan Tanah Organik

Tanah mineral berasal dari berbagai jenis batuan induk, sehingga dalam proses pelapukannya akan menghasilkan keragaman mineral tanah yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan yang erat antara komposisi mineral bahan induk dengan komposisi mineral batuannya. Sedangkan untuk tanah organik yang sering kita temui di lahan alami mengandung beberapa asam organik (substansi humik) merupakan hasil dekomposisi berbagai bahan organik sehingga memiliki kecendrungan kadar keasaman tinggi dan miskin mineral. Air berperan dalam memberikan pasokan mineral juga hasil dari dekomposisi jaringan mahluk hidup.

Sifat fisik tanah organik yang gembur dan kemampuannya menyimpan air membuat tanah organik dapat dijadikan sebagai media tumbuh tanaman yang baik, namun untuk produksi komoditas tanaman pangan perlu memperhatikan kondisi keasamannya yang cukup tinggi karena dapat memberikan hasil capaian yang tidak optimum/maksimal. Untuk pencapaian yang optimum bagi komoditi pangan maka dibutuhkan komposisi kandungan bahan organik dan mineral pada tanah yang sesuai sebagai media pertumbuhan tanaman.

Tanah dan Tanaman

Hubungan antara tanah dan tanaman pangan dibidang pertanian seringkali diklasifikasikan secara umum menjadi tanah subur dan tanah tidak subur. Spesifikasi kesuburan tanah untuk pencapaian hasil optimum kemudian di sesuaikan dengan spesifikasi jenis kebutuhan tanaman tertentu yang berbeda-beda, dimana setiap tanaman memiliki kebutuhan nutrisi dan hara untuk perkembangan vegetatif dan generatifnya juga kesuburan tanah dituntut untuk mampu menjaga kesehatan tanaman. Optimalisasi tanah untuk pencapaian produksi tanaman pertanian memerlukan perhatian kepada tidak hanya pada sifat fisik tanahnya saja tapi juga pada kondisi biologis dan kimia tanah.

Optimalisasi Tanah

Untuk mencapai kondisi tanah yang optimal maka sebuah lahan harus memiliki beberapa kriteria diantaranya kandungan bahan organik, kapasitas menahan air, kemampuan menahan nutrisi, daya kapilaritas yang baik, kondisi aerasi yang memadai, dan kandungan mineral yang cukup. Setiap lahan memiliki potensi untuk mencapai kondisi optimal tersebut namun dibutuhkan sebuah teknik tertentu dengan mengoptimalkan turunan dari sifat fisik, kimia, dan biologis dari tanah yang telah tersedia secara alami.

Perlakuan tersebut diperlukan karena setiap tanaman budidaya memiliki spesifikasi persayaratan tumbuh optimal untuk dapat mencapai kemampuan produksinya yang maksimal dan menguntungkan bagi petani. Sebuah perlakuan pada tanah juga haruslah menjamin kondisi jangka panjang dan keberlanjutan dari sebuah lahan agar tanaman dapat menjaga dan lebih memaksimalkan kemampuan produksinya setelah melalui musim panen ataupun saat dimulainya musim tanam baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline