Pendidikan keluarga adalah sebagai lembaga pendidikan pertama bagi anak, memiliki peran yang cukup berpengaruh dalam mewujudkan cita-cita anak. Keluarga sebagai lembaga pendidikan memiliki fungsi yang cukup penting dalam mempersiapkan nilai-nilai positif bagi tumbuh kembang anak sebagai fondasi pendidikan selanjutnya. Pada dasarnya, manusia mempunyai potensi yang positif untuk berkembang namun realisasi dari potensi itu sangat ditentukan oleh peran pendidikan keluarga khususnya dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0.
Peran keluarga adalah aktor penting dalam membentuk generasi yang berkwalitas di era modern, yang mendapatkan tempat sosialisasi seperti nilai, budaya, ideologi, dan agama. Peran keluarga juga memiliki tanggung jawab terhadap anggotanya karena keluarga juga disebut sebagai lembaga sosial yang artinya adalah media dalam mengantarkan anak diterima oleh masyarakat.
Dengan masuknya kehidupan manusia di era industri 4.0, keluarga kini mulai kehilangan dimensi fisiknya karena telah diambil alih oleh dimensi virtual. Hal ini dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari, dimana sebagian masyarakat kini berkomunikasi dengan keluarga sudah tidak dengan tatap muka akan tetapi sudah menggunakan gadget meskipun dalam satu rumah.
Dalam pandangan apa yang selama ini saya lihat langsung di lapangan. Sistem pendidikan dalam keluarga di Indonesia terutama pada era revolusi industry 4.0 kebanyakan orang tua sekarang lebih cenderung membebaskan anak. membebaskan anak yang di maksud tersebut dalam artian anak bebas menentukan tujuan mau kemana. Dan orang tua dalam hal ini hanya sekedar mengarahkan dan mengontroling menuju arah yang postif.
Di sisi lain tantangan di era revolusi industry 4.0 dalam keluarga yaitu penggunaan gadget pada anak, hal ini memang dari sudut pandang orang tua hal tersebut tidak bisa di larang penggunaan gadget pada anak. karena di era milenial seperti ini kemajuan teknologi harus bisa di manfaat kan sebaik mungkin. terlebih lagi orang tua saat ini sudah menggap bahwa anak sudah lebih mahir menggunakan gadget.
Cara orang tua mendidik anak dengan cara membebaskan untuk mencari tujuan/pilihnnya sendiri cenderung cara yang diinginkan oleh anak pada saat ini. Karena anak berpendapat bahwa anak mempunyai hak di bebaskan untuk menetukan pilihannya sendiri. Peran orang tua hanya sekedar mengingatkan atau mengarahkan anak jika kesulitan mencari tujuuannya.
Tetapi cara mendidik seperti itu banyak di khawatirkan dan tantangan oleh orang tua terutama dalam penggunaan gadget. Gadget sendiri lingkup nya luas jika mencari informasi dengan barang tersebut, bisa jadi mendapatkan hal yang positif bisa pula dapat hal yang negative. Fungsi gadget yang sangat luas perlu adanya control oleh orang tua agar anak mendapatkan hal hal yang positif.
Kontrol yang dilakukan orang tua termasuk salah satu metode dalam pendidikan keluarga untuk menanamkan nilai-nilai, norma, dan mengawasi anak sehingga lebih terarah. Fungsi pendidikan dalam keluarga yaitu keluarga diajak untuk mengkondisikan kehidupan keluarga sebagai "instusi" pendidikan, sehingga terdapat proses saling berinteraksi antara anggota keluarga.
Keluarga melakukan kegiatan melalui bimbingan dan pendampingan, serta teladan nyata untuk mengontrol pola pergaulan anak (Rakhmawati, 2015). Oleh karena itu peran keluarga dalam menghadapi kemajuan zaman atau bisa disebut revolusi 4.0 ialah, dengan mendidikan anggota keluarga dengan tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, masyarakat atau pemerintah. Sebab pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak adalah dalam keluarga.
Peran orang tua dalam mewujudkan kepribadian anak antara lain:
1. Orang tua harus mencintai dan menyayangi anakanaknya.