Selama menjalani program Asistensi Mengajar di SMK Negeri 10 Malang, saya memperoleh pengalaman yang sangat berharga. Kesempatan untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran di sekolah dengan sistem unik seperti blok dan moving class memberikan wawasan baru tentang dinamika pendidikan di tingkat menengah.
Salah satu tantangan terbesar yang saya hadapi adalah menyesuaikan diri dengan sistem blok. Durasi pembelajaran yang lebih panjang dalam setiap blok menuntut persiapan yang matang dan kemampuan untuk menjaga keterlibatan siswa dalam waktu yang cukup lama. Namun, saya menemukan bahwa sistem ini memiliki kelebihan dalam memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendalami materi secara lebih mendalam.
Penerapan moving class juga menjadi pengalaman yang menarik. Meskipun awalnya terasa sedikit rumit, sistem ini terbukti efektif dalam memaksimalkan penggunaan ruang kelas. Namun, saya menyadari bahwa sistem ini juga memiliki potensi untuk mengganggu konsentrasi siswa, terutama jika jarak antara ruang kelas cukup jauh.
Selain tantangan, saya juga menemukan banyak hal positif selama program ini. Interaksi dengan siswa SMK memberikan saya pemahaman yang lebih baik tentang minat dan gaya belajar generasi muda. Selain itu, saya juga belajar banyak dari guru-guru di sekolah, terutama mengenai strategi pembelajaran yang efektif dan bagaimana mengelola kelas yang beragam.
Pengalaman mengajar sejarah di SMK Negeri 10 Malang telah membentuk saya menjadi calon pendidik yang lebih siap. Saya menyadari bahwa menjadi seorang guru tidak hanya tentang menyampaikan materi, tetapi juga tentang menginspirasi siswa dan membantu mereka menemukan minat belajar. Melalui program ini, saya juga belajar pentingnya fleksibilitas dan adaptasi dalam menghadapi berbagai situasi di dalam kelas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H