Lihat ke Halaman Asli

Ketahui Seberapa Padat Tikus di Sekitarmu

Diperbarui: 1 Februari 2023   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

istockphoto.com

Tikus merupakan hewan yang familiar untuk berada di sekitar kita. Dalam kehidupan seharai-hari tikus dikenal sebagai hewan yang merugikan karena dapat merusak barang, tanaman, dan lainnya. Selain itu tikus juga dapat menularkan penyakit kepada manusia. Beberapa penyakit yang dibawa oleh tikus antara lain Pes, Leptospirosis, Salmonellosis, Murine thypus, Rabies, Rat bit fever dan masih banyak penyakit lainnya.

Dari beberapa alasan di atas keberadaan tikus perlu menjadi perhatian khusus agar tidak menimbulkan dampak yang buruk terutama pada kesehatan manusia. Sehingga diperlukan upaya pengendalian tikus untuk menekan populasi tikus. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menekan populasi tikus antara lain memelihara musuh alami tikus seperti kucing dan burung hantu, memasang perangkap tikus, dan memasang umpan beracun. Populasi tikus dalam satu wilayah tertentu disebut kepadatan tikus.

Pengendalian populasi tikus dengan cara memasang perangkap tikus adalah salah satu metode yang umum digunakan dalam kegiatan pengendalian tikus. Melalui metode ini tikus yang berhasil ditangkap dapat mempresentasikan angka kepadatan relatif tikus pada satu wilayah tertantu. 

Dalam Permenkes 50 tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan untuk vektor dan binatang pembawa penyakit serta pengendaliannya, menyatakan bahwa standar baku mutu binatang pembawa penyakit (tikus) melalui parameter (keberhasilan perangkap) Succes trap sebanyak <1 dengan membandingkan antara jumlah tikus ysng didapat dengan jumlah perangkap dipasang kemudiang dikalikan dengan 100%. Apabila hasil perhitungan menunjukkan angka lebih besar dari 1% maka dapat dikatakan populasi tikus pada suatu wilayah memiliki kepadatan tikus yang tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline