Lihat ke Halaman Asli

Perusahaan Sawit Melimpah, Air Meruah

Diperbarui: 28 September 2017   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

hampir sebagian besar masalah banjir di Indonesia ialah dsebabkan oleh sampah. Penanganan sampah masih menjadi pekerjaan rumah yang tergolong besar bagi aparatur negara dan warga negara Indonesia. Penggunaan plastik yang berlebihan, tingkat kesadaran masyarakat yang kurang peduli lingkungan dan kurangnya pengendalian untuk penolahan daur ulang barang bekas penyebab penumpukan sampah, kurangnya fasilitas pembuangan sampah pun menjadi alasan masyarakat membuang sampah ke sungai atau selokan di sekitar rumah. Akibatnya sungai menjadi tercemar dan kotor dan selokan menjadi tersumbat. Saat musim hujan tibapun air yang berada di sungai dan selokan meluap.

Di saat sekarang penanganan masalah sampah sudah cukup baik, penerintah sudah menyediakan fasilitas untuk penanggulangan dan bahkan mengeluarkan biaya yang begitu besar agar masalah ini tidak mejadi masalah tahunan di Indonesia. Sehingga hanya tinggal beberapa daerah di Indonesia yang memang daerah rendah yang untuk penanganannya harus lebih ekstra lagi. Tetapi sekarang masalah banjir muncul bukan hanya dari masalah sampah saja, akibat pengundulan lahan pun dan penjualan lahan yang begitu banyak dan luas dan hampir sebagian besar wilayah tersebut sudah menjadi milik perusahaan, khususnya perusahaan sawit. Banyaknya perijinan pembukaan perusahaan sawit di Indonesia menjadikan sektor sawit menjadi pendapatan bagi negara ini dan jumlah pengangguran berkurang karena penyediaan lapangan pekerjaan sudah mulai memadai dengan gaji yang lumayan tinggi untuk menyesuaikan dengan perekonomian di Indonesia.

Perekonomian Indonesia memang sudah mulai membaik karena sebagian ada pendapatan dari perusahaan, kebutuhan masyarakat pun cukup terpenuhi dengan bekerja di suatu perusahaan dan ada sebagian yang bekerjasama dengan perusahaan sawit dengan penyewakan lahannya ke perusahaan sawit tersebut. Tetapi perijinan pembukaan perusahaan sawit yang berlebihan dapat mengakibatkan dampak yang tidak baik pula. Sekarang banyak lahan yang di jual ke perusahaan yang jumlahnya beribu hektar kemudian oleh perusahaan lahan tersebut di gusur untuk kemudian ditanami sawit. Lahan yang dulu di dalamnya terdapat pohon-pohon besar yang umurnya sudah berpuluh sampai beratus tahun sekarang diganti dengan sawit dan tanah di daerah tersebut harus menyesuaikan lagi dengan tanaman yang baru sehingga diperlukan keseimbangan antara tahan dan tanaman.

Karena penanam sawit yang ribuan hektar dan tidak ada satupun variasi dari tanaman lain menyebabkan tanah didearah tersebut kesulitan untuk menampung air dalam tanah dalam jumlah besar. Akar tanaman sawit yang teergolong ke dalam akar serabut menyebabkan air yang ada di permukaan tidak bisa sampai ke dalam dikarenakan rongga akar yang tidak memanjang ke dalam tanah. Akibatnya pada musim penghujan air tidak bisa masuk ke dalam dan tanah tidak bisa menampung terjadilah banjir.

Salah satu akibat dari Perusahaan sawit yang begitu banyak yang hampir sebagian besar daerahnya sekarang dipenuhi daerah sawit yaitu daerah Kabupaten Ketapang, Kalimantan barat. Beberapa minggu lalu mengalami musibah banjir yang sampai menghanyutkan 3 rumah, jembatan dan hampir semua rumah di daerah khususnya Jelai Hulu dan Tumbang Titi Kab. Ketapang, Kalimantan barat terendam banjir. Daerah kecil yang dulunya dari hulu sampai ke hilir dipenuhi pepohonan yang besar dan suasana yang masih asli sekarang sudah berubah menjadi daerah yang gersang, yang dipenuhi perusahaan-perusahaan sawit dan akhirnya mengakibatkan banjir.

Memang memberikan lapangan pekerjaan dan penghasilan yang bisa dibilang cukup tapi jika berlebihan juga memberikan dampak yang sangat membahayakan dan cara penanggulangan yang membutuhkan waktu yang sangat lama. Sekarang pemerintah sudah membuat ketetapan untuk tidak membuat perijinan untuk pembukaan perusahaan sawit kecuali perusahaan yang lain, dan memang seharusnya pemerintah sudah harus begitu sejak lama agar dampak ini tidak muncul di berbagai daerah di Indonesia. Tidak ada yang harus disalahkan, adanya perusahaan dan tindakan yang dilakukan pemerintah sudah sangat membantu utnuk memajukan masyarakat dan negara ini hanya saja tingkat pengelolaan yang berlebihan dan penanggulan yang masih perlu diperhatikan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline