Lihat ke Halaman Asli

Media Sosial Sebagai Penggerak Pembangunan Di Negara Dunia Ketiga: Perbandingan Antara Indonesia Dan Kenya

Diperbarui: 27 Desember 2024   12:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Media sosial telah menjadi alat penting dalam mendorong pembangunan di berbagai negara, termasuk di dunia ketiga. Teknologi ini telah mengubah cara masyarakat berkomunikasi, berbagi informasi, dan terlibat dalam kegiatan ekonomi, sosial, dan politik. Dalam artikel ini, kita akan membandingkan peran media sosial dalam pembangunan di Indonesia dan Kenya, dua negara dunia ketiga dengan konteks sosioekonomi yang berbeda namun memiliki dinamika digital yang serupa.

Peran Media Sosial dalam Pembangunan

Media sosial memainkan peran penting dalam pembangunan di negara-negara dunia ketiga melalui tiga aspek utama:

  1. Peningkatan Partisipasi Politik: Media sosial memberikan platform untuk menyuarakan opini dan meningkatkan kesadaran politik di kalangan masyarakat.

  2. Pengembangan Ekonomi: Media sosial mendukung pengusaha kecil dan menengah untuk mempromosikan produk mereka secara luas tanpa biaya pemasaran yang besar.

  3. Transformasi Sosial: Teknologi ini memungkinkan penyebaran informasi yang cepat tentang isu-isu sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan kesetaraan gender.

Studi Kasus: Indonesia

Indonesia, dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, memiliki tingkat adopsi media sosial yang sangat tinggi. Platform seperti Facebook, Instagram, dan TikTok telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Beberapa contoh peran media sosial dalam pembangunan di Indonesia adalah:

  1. Peningkatan Kesadaran Politik: Pada pemilu 2019 dan menjelang pemilu 2024, media sosial digunakan secara luas oleh kandidat politik untuk kampanye. Platform seperti Twitter dan Instagram memungkinkan diskusi terbuka antara kandidat dan pemilih, meskipun hal ini juga menimbulkan tantangan berupa penyebaran berita palsu.

  2. Pengembangan UMKM: E-commerce dan pemasaran digital melalui Instagram dan Facebook telah membantu UMKM di Indonesia untuk menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk di daerah terpencil. Inisiatif seperti program "Bangga Buatan Indonesia" didukung oleh kampanye media sosial.

  3. Transformasi Sosial: Kampanye kesadaran seperti #SavePapua dan #GerakanIndonesiaSehat menggunakan media sosial untuk menarik perhatian nasional dan internasional terhadap isu-isu penting.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline