Lihat ke Halaman Asli

Perubahan Produksi dan Konsumsi Media Jurnalistik

Diperbarui: 27 Februari 2021   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai readers, akhirnya penulis bangun dari tidur lamanya di masa-masa libur kuliah. Apa kabar kalian semua? Penulis harap kabar kalian baik-baik dan sehat semua.

Rindu rasanya tidak bertemu dengan kalian. Sudah lama penulis tidak mengunggah konten artikel di sini.

Sharing sedikit tentang topik yang akan dibahas kali ini yaitu terkait dengan multimedia. Ya betul multimedia sudah tidak asing bagi kita semua.

Multimedia memiliki kaitan yang sangat dekat terhadap internet dan teknologi. Seperti kita dapat mendapatkan berita terbaru melalui telepon genggam dengan dukungan internet.

Berbeda sekali dengan jaman dulu, ketika ingin mendapatkan informasi terbaru harus menunggu satu hari kemudian. Melalui surat kabar cetak, radio, TV.

Masuk dalam pembahasan apa itu multimedia, diawali dari media baru. Media baru menyajikan kemudahan kita dalam kemudahan dalam pembaruan informasi maupun mengakses berita, hal ini melahirkan budaya baru atau gaya baru dalam mengonsumsi berita.

“What is Multimedia Jurnalism” yang ditulis oleh Mark Deuze menjelaskan bahwa multimedia sendiri memiliki konteks yang luas. Tidak hanya berasal dari satu sudut pandang saja.

Karena multimedia sangat luas dan berasal dari berbagai sudut pandang, perlu adanya konvergensi yang mempengaruhi dalam persepsi sang jurnalis yang berdampak pada identitas jurnalisme multimedia.

Multi dan media, karena terlalu banyak aspek di dalamnya maka perlu adanya konvergensi, agar dapat memberikan tawaran dengan lengkap dari berbagai aspek. Sehingga semua aspek media bisa menjadi satu dalam proses pembuatannya, seperti tulisan, lisan, audio, gambar diam, gambar bergerak, grafik agar dapat terintegrasi dengan baik dalam satu tujuan.

Perlu adanya kesadaran bahwa tekonologi dalam bidang komunikasi akan selalu ada pembaruan. Pembaruan ini tidak mengenal adanya ruang dan waktu, bisa saja besok ada platform atau bentuk media berita baru.

Manusia haus akan informasi namun minim dalam membaca. Hal ini sangat disayangkan, apalagi bagi industri media cetak yang menyajikan kontennya hanya dalam bentuk teks dan gambar saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline