Lihat ke Halaman Asli

Petualangan Emosi dalam Otak Manusia

Diperbarui: 20 Oktober 2020   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai readers, pada kesempatan kali ini penulis ingin membahas mengenai film yang berjudul "Inside Out 2015". Membahas film "Inside Out", kita akan belajar bahwa pentingnya kita dalam mengekspresikan emosi kita, tidak baik jika kita menutupi emosi yang seharusnya kita keluarkan agar tidak menganggu keseimbangan.


A.Implikasi Sosial

Film "Inside Out" 2015 merupakan film yang berangkat dari kebingungan sang sutradara ketika beliau menghadapi adanya perubahan dari emosi sang putri yang berumur 11 tahun, yang pada awalnya si anak memiliki kepribadian yang ceria namun seiring berjalannya waktu berubah menjadi pendiam. Tentu saja masalah ini tidak hanya dihadapi oleh satu atau dua orang tua saja, namun seluruh orang tua akan kesusahan ketika menghadapi perubahan emosi dari sang anak.

Peter Docter dibantu dengan beberapa ilmuwan psikologi seperti Dacher Keltner yang berasal dari Universitas California, Berkeley menggaprap selama kurang lebih 6 tahun. 3.5 tahun digunakan untuk membentuk konsep dari ide cerita dan 2 tahun adalah waktu pembuatan proyek.

Tidak mudah untuk bisa membuat sebuah film terutama animasi dengan mengangkat isu psikologi. Apalagi melihat setiap detail dari karakter yang mewakili dari simbol emosi.

Setelah film Inside Out dirilis, banyak pujian yang diberikan kepada sang sutradara yaitu Pete Docte, dari tokoh para ilmuwan psikologis yang memberikan kritikan positif hingga masyarakat juga memberikan respon yang baik. Karya ini juga mendapat beberapa penghargaan dan masuk ke dalam nominasi.


B.Paradigma

Masuk ke paradigma fenomenologi yang menjadikan sebuah pengalaman manusia sebagai pembelajaran hidup. Memberikan setiap pengalaman sebagai makna yang sesua dengan dialami.

Seperti yang ada di dalam film Inside Out, setiap karakter yang dibuat oleh sang sutradara menggambarkan emosi yang tumbuh di dalam kepribadian si anak. Seperti kelima wujud emosi dalam film ini yaitu Joy, Fear, Anger, Sadness, dan Disgust.

 
Dari kelima wujud emosi dan karakter dari Riley sendiri merupakan representasi dari si putri dari Pete. Menjadikan pengalamannya bersama sang putri yang kemudian dieksplorasi bersama ahlinya membuat film memiliki nilai tambah dalam segi edukasi.Bahkan dari segi fisik si tokoh Riley dikonsep mirip dengan puteri Pete sendiri. Menunjukkan bagaimana pengalaman yang dialami oleh putri Pete ada di dalam film tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline