Lihat ke Halaman Asli

Belajar Kehidupan: "Belajar Hidup dari Kehidupan dalam Lingkungan"

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

kehidupan yang kita jalani adalah kehidupan yang sangat kompleks penyusunan. kehidupan yang ada di dalam dunia ini tidak hanya milik dari manusia saja, melainkan hewan, tumbuhan dan benda mati pun menikmati masa kehidupan yang ada di dalam dunia ini.

dalam sebuah kehidupan, manusia adalah makhluk yang paling besar pengaruhnya, manusia bisa menghancurkan dunia dan manusia juga bisa menjaga dunia, tergantung siapa manusia itu dan bagaimana manusia itu?.

manusia adalah pemimpin di dunia ini, manusia adalah makhluk yang mempunyai akal dan pikiran yang membedakannya dengan hewan, benda mati, dan tumbuhan. namun manusia terkadang melebihi hewan, manusia terkadang hanya bisa melambai seperti tumbuhan, dan manusia terkadang mati tuli ketika melihat sekitarnya hancur.

ketika manusia melakukan hal-hal yang merusak, apakah manusia ikut merasakan kesakitan yang sama dengan apa yang dirasakan lingkungannya. ketika manusia melakukan hal-hal yang positif apakah manusia akan merasakan kegembiraan yang dirasakan lingkungannya?. jawabannya adalah "iya", ntah itu dalam waktu pendek atau pun lama, tapi manusia akan merasakan apa yang dirasakan lingkungannya.

ketika hutan digunduli, apa yang terjadi terhadap lingkungannya?, tumbuhan menjerit karena telah dibabad habis, hewan menangis merintih, karena kehilangan tempat tinggalnya dan walaupun mendapatkan tempat tinggal tapi tidak sama persis dan tak senyaman dengan tempat tinggalnya dulu; tanahpun bersedih karena unsur-unsur yang mendukung penyuburannya ikut hilang dikarenakan penggundulan hutan itu; bagaimana tidak?, daun yang gugur dan jatuh ke tanah kemudian akan dibusukkan oleh bakteri dan bakteri akan menghasilkan unsur-unsur yang dapat mengikat nitrogen, karena hal itu tanah menjadi gembur dan subur. kemudian feses yang dihasilkan dari hewan akan ikut serta dalam penyuburan tanah, namun ketika hewan hilang dan pergi dari lingkungan tersebut maka hal tersebut menjadi tidak mungkin terjadi.

manusia oh manusia, itu mungkin kata-kata yang keluar dari makhluk yang telah tersakiti oleh manusia, seandainya manusia dapat mengerti perkataan dari makhluk lainnya. lantas timbul pertanyaan, "apakah manusia hidup belajar dari kehidupan dalam lingkungannya?". jawaban yang akan muncul ketika kita melihat beberapa tahun terakhir adalah ternyata manusia hidup sendiri, tidak memikirkan lingkungannya dan tidak hidup untuk belajar dari lingkungannya.

alasannya adalah manusia kebanyakan merusak. banyak sekali contohnya, pertama, penebangan hutan yang masih berlangsung dari 10 tahun terakhir sampai sekarangpun masih tanpa menghiraukan jerit tangis lingkungannya, kedua, bertambahnya kendaraan yang semakin tak terkendali, padahal kendaraan yang mereka pakai menghasilkan CO2 dan CO yang mana ketika semakin menumpuk akan menjadikan panas yang berlebihan di dalam bumi kita ini, ketiga, pencemaran tanah dan sungai yang menyebabkan manusia sendiri mendapatkan hadiah yang tidak diinginkan.

dari beberapa pertnyataan di atas, apakah bisa menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan?. jawabannya tidak bisa menjawab. seandainya kita mau belajar dari kehidupan yang ada dalam lingkungan kita, banyak sekali contohnya. pertama, pernahkah anda melihat semut? tentu jawabannya ada hampir setiap hari melihat semut, apa yang dilakukan semut dan koloninya ketika mencari makan?, jawabnnya adalah mereka bergotong royong untuk membawa makanannya, apakah mereka setiap mencari makanannya merusak lingkungannya?, jwabannya adalah tidak, mereka mencari makanan tanpa mengorbankan dan menghancurkan lingkungannya. kedua, apakah anda tahu lebah?, pasti anda semua tahu lebah, lebah adalah binatang yang suka dengan kebersihan dan apabila terdapat noda pada bagian tubuhnya pasti mereka akan cepat membersihkannya. dan yang terakhir (ketiga), seekor lalat, banyak yang mengatakan lalat adalah binatang kotor yang hanya suka pada tempat-tempat kotor, tapi apakah lalat ketika mencari makanan merusak semua yang ada dalam lingkungannya?, tidak pastinya, ternyata sekotor-kotornya lalat menurut anda namun lalat tidak lebih kotor daripada manusia yang mencari makan dengan menghancurkan lingkungan dan kehidupan dari makhluk lain.

banyak sekali contoh-contoh dari kehidupan yang ada di lingkungan kita yang menjadikan kita lebih baik dalam menjalankan kehidupan. marilah kita belajar psitif dari segala sesuatu yang kita lihat, dengar, dan rasakan.

tuhan memberikan kita panaca indar, dan itu semua mempuyai arti dan manfaat yang harus kita cari maknanya. jadi belajarlah hidup dari kehidupan yang ada dalam lingkungan sekitar kita.

kita mau, kita bisa, dan kita akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari makhluk lainnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline