Mangongkal holi merupakan tradisi dari suku Batak Toba yang masih dilakukan hingga sekarang. Diartikan dalam bahasa Indonesia "mangongkal" artinya menggali dan "holi" artinya tulang. Jadi artinya merupakan proses menggali tulang belulang yang sifatnya sementara dan nantinya akan dipindahkan ke tempat yang baru biasanya terbuat dari semen yang dikenal istilah batu napir atau tugu marga.
Saat tulang belulang diambil sebelum pindahkan ke tempat baru tulang tersebut dibersihkan dan bekas-bekas dari tulang seperti kain dan rambut dibuang ke tempat yang sama atau ditanam. Hal ini dilakukan karena orang-orang dahulu percaya bahwa membuang bekas dari tulang belulang secara sembarangan dapat menimbulkan roh-roh yang sudah meninggal bergentayangan mencari-cari bagian darinya seperti rambut dan lain-lain.
Mangongkal holi diadakan Karena nenek moyang dahulu bermimpi berjumpa leluhur yang sudah meninggal setelah berjumpa yang sudah meninggal setelah berjumpa leluhur meminta tulangnya dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi.
Tujuan dilakukannya tradisi ini merupakan menjaga atau mempertahankan sila dalam garis keturunan sesuatu marga sehingga kita dapat mengenal tulang belulang tersebut milik siapa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H