Lihat ke Halaman Asli

Vania Salsabila

Mahasiswa S1

Tentang Analisis Wacana

Diperbarui: 28 Juni 2024   13:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bungiwan.com

Tentang Analisis Wacana

Belakangan ini, kata pernyataan sering muncul dalam kalimat maupun teks lisan. Biasanya kata ini muncul ketika seseorang melontarkan pernyataan lisan atau tertulis sebagai tanggapan terhadap suatu topik tertentu. Topik yang dibahas tidak hanya berkaitan dengan bidang tertentu tetapi juga sebagian besar bidang seperti politik, masyarakat, budaya, seni, dll.

Beberapa definisi kata wacana berikut dikutip dari buku Analisis Wacana (Eriyanto: 2006, hal 2). Menurut Collins Concise English Dictionary (1988), wacana adalah 1) komunikasi verbal, ucapan, atau percakapan; 2) perlakuan formal dari subjek dalam ucapan atau tulisan; dan 3) unit teks yang digunakan oleh linguis untuk menganalisis satuan lebih dari kalimat. Sebaliknya, J.S. Badudu mengatakan bahwa wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan, yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lainnya, membentuk satu kesatuan, dan menghasilkan ucapan atau tulisan yang formal.

Dalam buku Pesona Bahasa (2005:92), Untung Yuwono menjelaskan pengertian wacana sebagai kesatuan makna (semantis) antarbagian dalam suatu bangun bahasa. Lull memberikan pemahaman yang lebih sederhana tentang wacana, seperti dikutip dalam buku Analisis Teks Media (Alex Sobur, 2006:11), yang mengacu pada cara objek atau ide diperdebatkan secara terbuka kepada publik sehingga menciptakan pemahaman yang luas. Foucault menggambarkan wacana sebagai domain dari semua pernyataan, individualisasi kelompok pernyataan, atau praktik regulasi yang dilihat dari banyak pernyataan.

Dalam analisis wacana, ada tiga perspektif yang berbeda. Dalam perspektif pertama, bahasa berfungsi sebagai penghubung antara manusia dan hal-hal di luar dirinya. Oleh karena itu, analisis wacana digunakan untuk menjelaskan struktur kalimat, bahasa, dan pengertian bersama. Sebagaimana dinyatakan oleh Eriyanto (2006), pengukuran wacana didasarkan pada analisis kebenaran dan ketidakbenaran berdasarkan prinsip-prinsip semantik dan sintaksis. Pada pandangan kedua, subjek dianggap sebagai komponen penting dari kegiatan wacana dan hubungannya dengan masyarakat. Oleh karena itu, analisis wacana dimaksudkan untuk mengungkap maksud dan makna tertentu (Eriyanto, 2006:5). Menurut perspektif ketiga, bahasa berfungsi sebagai representasi yang membetuk subjek, tema, dan strategi tertentu dalam wacana. Oleh karena itu, kuasa yang ada dalam proses bahasa digali melalui analisis wacana. Karena menggunakan perspektif, analisis wacana ini disebut sebagai analisis wacana kritis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline