Lihat ke Halaman Asli

Vania Salsabila

Mahasiswa S1

Perbedaan Pandangan Sosok Ibu Dalam Kumpulan Karya Puisi tentang Ibu: Kajian Sastra Bandingan

Diperbarui: 12 Juni 2023   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karya sastra adalah karya yang dihasilkan dari kehidupan sehari-hari yang dapat dikenali secara kasat mata. Sastra muncul dari penghayatan jiwa dan emosi yang berlabuh pada konsep kehidupan. Menurut Sumardjo & Sain (Alfian Rokmansyah, 2013, hlm. 2), sastra adalah ekspresi kepribadian manusia berupa gambaran-gambaran konkret tentang pengalaman, pikiran, perasaan, gagasan, semangat keyakinan yang membangkitkan alat bahasa yang mempesona. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa sastra adalah citra sejati untuk menciptakan daya tarik dengan bahasa sebagai alatnya.

Puisi merupakan salah satu dari jenis karya sastra. Puisi adalah karya tulis yang menggambarkan perasaan, diungkapkan melalui tulisan, dan dinikmati oleh pembaca dan pendengar. Menurut Pradodo (2010, hlm. 6), puisi mengungkapkan pikiran yang membangkitkan perasaan yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berima. Sedangkan menurut Alfian Rokhmansyah. (2014 hal. 13) Puisi juga merupakan apresiasi terhadap kehidupan manusia dan lingkungan di mana puisi diciptakan tidak terlepas dari pemikiran. Puisi pada dasarnya adalah ungkapan perasaan dalam pikiran untuk disampaikan kepada khalayak.

Dalam menciptakan karya sastra khususnya puisi tidak ada aturan konvensional yang mengharuskan penyairnya mengikuti aturan tersebut. Membahas mengenai konteks aturan konvensional dalam membuat sebuah puisi, perlu diketahui gagasan-gagasan untuk memutuskan tema apa yang akan dipilih dalam menciptakan suatu karya puisi. Bagi seorang sastrawan, ia harus mengetahui pengetahuan umum mengenai tema yang dipilih. Salah satunya ialah menyangkut tentang ibu. Ketika Bachofen menemukan hak-hak ibu dan menganalisis mitos dan simbol orang Romawi, Yunani, dan Mesir, dia menyimpulkan bahwa struktur masyarakat patriarki seperti yang kita ketahui dari sejarah peradaban dunia didahului oleh posisi budaya yang ditempatkan pada sosok ibu. Misalnya dalam peran yang sangat penting; Kepala keluarga, kepala pemerintahan dan dewi agung. Terlebih lagi, sebelum terbentuknya struktur matriarkal, kehidupan bergantung sepenuhnya pada produktivitas alami seorang perempuan bernama ibu. Paleoantropolog juga mengklaim bahwa kultus Homo Sapiens pertama menargetkan wanita. Oleh karena itu, dalam banyak budaya, bulan, bumi, rumah, mata air, dll. disebut sebagai tipe wanita. Itulah sebabnya kita mengenal sebutan Ibu Pertiwi (Terra Mater), Ibu Pertiwi dan Ibu Tersayang (Alma Mater). Gelar-gelar ini melambangkan rasa hormat orang terhadap ibu. Di era global saat ini, di mana masyarakat dibangun secara patriarki, posisi perempuan sebagai ibu tidak lepas dari konsekuensi sosial dari struktur patriarki yang mengakar, yaitu perbedaan gender yang berujung pada ketidaksetaraan gender.

Melalui puisi, pembaca dapat menemukan ideologi masyarakat dalam karya sastra yang ditulis oleh penyair. Pandangan sosok ibu terdapat dalam puisi-puisi tentang cinta. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas mengenai pandangan dan makna sosok ibu dalam beberapa karya puisi pengarang Indonesia tentang ibu. Salah satu penyair Indonesia yang mengangkat tema ibu adalah Cyntha Hariadi. Kumpulan puisi Ibu Mendulang Anak Berlari memenangkan Lomba Puisi Dewan Kesenian Jakarta 2015. Dia mengambil tempat ketiga dalam kompetisi. Kumpulan puisi suntingan PT Gramedia Pustaka Utama ini berisi total 62 puisi dan 87 halaman puisi. Puisi-puisi dalam kumpulan puisi tersebut secara umum menggambarkan perempuan yang secara harafiah mengambil posisi sebagai ibu dan mengalami menjadi seorang ibu, yaitu. H. Wanita mengalami kondisi alamiah atau biologis seperti hamil, melahirkan dan menyusui. Selain mengalami keadaan biologis seorang perempuan, puisi-puisi dalam kumpulan puisi tersebut juga menggambarkan kesabaran, pengorbanan dan ketaatan seorang perempuan dalam urusan rumah tangga, dan dalam mendidik anak serta dalam melayani suaminya. Puisi-puisi dalam kumpulan puisi tersebut juga menggambarkan betapa sulitnya menjadi seorang ibu yang harus memenuhi beban kerja ganda baik di ranah publik maupun domestik, namun tetap memiliki tanggung jawab penuh dalam keluarga.

Selain dari kumpulan puisi tersebut, terdapat puisi "Bunda Airmata" karya M.H Ainun Najib tentang perjuangan ibu dan puisi "ibu" karya Widji Tukul tentang pengorbanan ibu. Dalam puisi Air Mata Ibu karya M.H., mengacu pada citra seorang ibu di mata Tuhan. Dalam Puisi Tentang Ibu karya Widji Tukul, ia berbicara tentang air mata seorang ibu sebagai cinta untuk anaknya. Dua puisi di atas adalah tentang air mata seorang ibu. Keutamaan keibuan di mata umat Islam adalah bahwa ia adalah sosok yang mulia di mata Allah yang telah dikaruniai karunia untuk dapat meneruskan keturunan.

Berbeda dengan puisi Amir Hamzah, "Ibuku Dehulu" mengandung cinta seorang ibu yang tak pernah pudar. Puisi tersebut berisi tentang cara mengungkapkan kasih sayang seorang ibu. Kesempurnaan keibuan itulah yang ingin ditunjukkan oleh Amir Hamzah. Bagi Amir, ibu adalah wakil Tuhan di bumi. Ibu bisa menjadi siapa saja. Ayah, kakak, adik, bahkan teman. Makhluk paling luar biasa yang pernah ada. Chairil Anwar dalam puisinya yang berjudul "Puisi Ibu" memiliki pandangan serupa tentang keibuan. Penyair ekspresionis ini mengungkapkan isinya untuk mengekspresikan citra ibu. Penyair juga menggunakan puisi Amir Hamzah sebagai metafora untuk menyampaikan kesan yang tidak jauh berbeda dengan pendahulunya. Pilihan kata-kata Chairil Anwar sepertinya tidak hanya membuka hati pembaca pada gambaran seorang ibu yang selalu merangkul berjuta perasaan cinta. Ibu memiliki berbagai cara untuk menunjukkan kepeduliannya.

Lain halnya dengan puisi berjudul “Ibu” karya D. Zawawi Imron yang bertema sosial dan memiliki perasaan atau suasana yang mengharukan. Puisi tersebut menggambarkan ibu sebagai sesuatu yang berharga, sejalan dengan pemikiran pengarang bahwa ibu adalah segalanya. Dalam puisi tersebut digambarkan bahwa jasa dan kebaikan seorang ibu tidak ternilai harganya dan tidak akan pernah terbalas dengan apapun dan tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun. Hal ini dibuktikan dengan kamus yang digunakan dalam puisi tersebut, salah satunya adalah ungkapan “gua pertapaanku” sebagai simbol makna kehidupan selama kita berada di dalam kandungan atau rahim sang ibu. Puisi ini juga mengandung pesan bahwa kita tidak boleh melupakan betapa besar jasa, cinta, dan perjuangan seorang ibu untuk anaknya, atas jasa, kasih sayang, dan cinta seorang ibu. Perjuangan yang mustahil tidak akan pernah terbalas oleh apapun atau siapapun.

Puisi yang diungkapkan hanya dapat ditangkap oleh akal budi penyair berkenaan dengan makna yang dikandungnya, sehingga ketika penikmat atau pembaca menyimpulkan, makna tersebut dapat menimbulkan berbagai penafsiran (Sapdiani, Maesaroh, Pirmansyah dan Firmansyah, 2018). Dari segi pengolah kata, meski kadang-kadang penyair tidak bersentuhan satu sama lain, tidak bisa dipungkiri bahwa karya sastra yang mereka hasilkan memiliki kesamaan pandangan. Ini terjadi karena setiap orang memikirkan teks. Oleh karena itu, ketika menikmati puisi, pembaca seringkali dihadapkan pada berbagai bentuk penafsiran. Tafsir ini, jika ditanggapi dengan serius, ternyata relevan dengan konteks estetika yang lebih luas. Ibu. Dalam persepsi banyak orang, itu pasti berbeda tergantung dari sudut mana ia akan didekati. Hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan dan persamaan pandangan terhadap citra ibu dalam puisi-puisi yang telah kami ulas di atas.

Semoga ilmu ini bermanfaat untuk kita semua!

Referensi :

Fisari, N., & Wulandari, Y. (2020). Sosok Ibu dalam Puisi Bunda Airmata Karya MH Ainun Najib dan Puisi Ibu Karya Widji Tukul: Suatu Kajian Sastra Bandingan. Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya), 2(1), 36-41.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline