Lihat ke Halaman Asli

Vania Puspa

Mahasiswa

Linguistik dalam Pembelajaran Menulis

Diperbarui: 30 Desember 2023   11:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengaruh Tingkat Kecerdasan Linguistik Terhadap Hasil Pembelajaran Menulis
Vania Puspa Dewi dan Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Kecerdasan yang dimiliki satu dengan yang lain memiliki suatu perbedaan. Dimana semua kecerdasan tidak selamanya diukur dari kepintaran atau prestasi yang dimiliki oleh seseorang. Manusia memiliki beberapa kecerdasan antara lain ada kecerdasan linguistik, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan eksistensial. Untuk pembahasan kali ini adalah tentang kecerdasan linguistik.

Menurut Gardner (Campbell, 2002 : 12) salah satu ciri orang yang memiliki kecerdasan linguistik yaitu mampu menggunakan kemampuan menulis secara efektif, memahami dan menerapkan aturan-aturan tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan menggunakan kosakata efektif. 

Kegiatan menulis bukan sekedar membuat huruf dengan pena pada selambar kertas, melainkan media untuk memunculkan potensi yang telah ada dalam diri. 

Jika dalam kecerdasan verbal lebih rendah sedangkan prestasi akademik tinggi, hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain motivasi belajar yang kurang, kecemasan berlebihan menghadapi ujian, motivasi belajar, strategi pembelajaran, dukungan terpadu, sosial ekonomi, akademik, faktor keluarga, proses pembelajaran, penyesuaian pengaturan diri, faktor lingkungan, kesehatan, motivasi, disiplin sekolah , organisasi dan informasi lainnya.

Keterampilan di dalam diri seseorang bisa di artikan sebagai kecerdasan linguistik yang biasanya digunakan di dalam keterampilan menulis. Arti dari kata menulis tersebut lebih merujuk pada penulisan narasi dengan penerapan diksi, bentuk kata, maupun ungkapan yang biasanya digunakan dalam menulis. Kecerdasan linguistik ini bersifat universal dan pasti semua orang miliki. Kecerdasan linguistik ini biasanya pada komponen kepekaan bunyi, struktur, makna, maupun fungsi kata. Jika kecerdasan ini diasah dan di beri pembelajaran yang sesuai, maka kan muncul beberapa kompetensi yang bisa dikembangkan dari kecerdasan linguistik ini. Bisa pada kompetensi membaca, menulis, berkomentar, berdiskusi,, maupun berdebat.

Keterampilan menulis ini tidak hanya sebuah angka atau huruf yang tergores dengan pena, tetapi juga sebagai media untuk mencari potensi yang ada didalam diri seseorang. 

Kegiatan menulis ini juga tidak hanya menyampaikan ide atau pemikiran lewat kata-kata tetapi juga bisa sebagai media pengembangan imajinasi. Seseorang dengan kecerdasan linguistik yang tinggi biasanya pintar untuk memanfaatkan kemampuan menulisnya dengan baik. Dengan karangan narasi ini mampu dengan mudah mengakomodasi kecerdasan linguistik dengan baik. Untuk pengertian narasi sendiri adalah ucapan untuk berkata mengenai fakta atau peristiwa yang hampir sama sehingga menimbulkan kesan yang bermakna bagi pandangan. Seolah-olah pendengar atau pembaca ini merasakan atau melihat apa yang sedang diceritakan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline