(Redisari 31 juli 2024) Kelompok 19 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto (UIN Saizu) menyelenggarakan workshop pelatihan pembuatan biopori, di Balai Desa Redisari, Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 09.00 -12.00 WIB.
Pada kegiatan ini, kelompok 19 KKN Desa Redisari melibatkan Kelompok tani, UMKM, Karangtaruna, Ibu-ibu PKK, Kader Posyandu, serta elemen-elemen masyarakat yang ada di desa Redisari, dengan Tujuan diadakannya pelatihan Pembuatan Biopori Sebagai Upaya mengurangi limbah sampah organik rumah tangga, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengolahan sampah organik, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, dan menghasilkan pupuk organik yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas pertanian. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam mengelola sampah dengan tepat.
Dalam sambutannya, Bapak Singgih Bayu Pamungkas, S.Pd, M.Si selaku Kepala Desa Redisari menyampaikan “Biopori itu bahasa anak kampus bapak ibu, mungkin nanti kalo sudah dijelaskan secara lebih mendetail akan memahami. Ternyata biopori itu semacam kompos hanya saja alat yang digunakan lebih modern dan awet yaitu menggunakan pipa paralon yang telah dilubangi” Beliau juga mengungkapkan “Kegiatan ini merupakan salah satu solusi yang bisa dilakukan dan dimanfaatkan oleh bapak ibu sekalian agar nantinya mampu memanfaatkan khususnya sampah organik atau sampah dapur entah itu sisa masakan ataupun makanan lainnya yang bisa ditanam atau dimasukan kedalam lubang paralon sehingga nantinya bisa dimanfaatkan hasilnya sebagai pupuk kompos”.
Sebagai pemateri Bapak Sigit Triyono, S.P beliau mengulas materi mengenai biopori, manfaat dari biopori, fungsi lubang biopori, manfaat lubang biopori, dan menjelaskan langkah-langkah pembuatan lubang biopori, tak lupa dengan praktik pembuatan lubang biopori yang dilaksanakan di halaman depan Balai Desa Redisari.
Bapak Sigit Triyono, S.P mengatakan “Bapak ibu, jadi lubang biopori ini merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan lubang resapan. Nah fungsinya ini untuk menimbun sampah organik. Manfaatnya bukan hanya sebagai penyubur tanah atau menjadi kompos, namun juga untuk mengurangi sampah organik, pencegahan banjir, dan penyeimbangan kadar air dalam tanah. Jadi, selain bisa menjadi sarana pembuangan sampah organik, lubang biopori ini juga sebagai tempat penyimpanan makanan bagi makhluk hidup dalam tanah (mikroba)”.
Pelatihan pembuatan biopori ini dilakukan dengan menggunakan pipa paralon dengan ukuran 30-50cm. Kelompok KKN 19 UIN Saizu juga menyediakan alat dan bahan untuk pembuatan biopori seperti pipa dan sampah. Kelompok KKN 19 UIN Saizu membawa berbagai jenis sampah organik seperti dedaunan dan sisa makanan yang dijadikan praktek pembuatan biopori di depan balai desa Redisari. Dengan adanya kontribusi dari penyelenggara (KKN Kelompok 19 UIN SAIZU) serta warga masyarakat yang antusias mengikuti workhsop pelatihan pembuatan biopori ini, kegiatan pun berjalan dengan lancar sesuai apa yang di rencanakan.
Praktik di sini juga bertujuan atau memiliki output membentuk dan menanamkan rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar kepada masyarakat sekitar dan masyarakat umum khususnya masyarakat di Desa Redisari, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen serta memberikan sudut pandang masyarakat terhadap sampah organik agar dapat dimanfaatkan dengan baik.
Tak hanya itu mahasiswa dan masyarakat sekitar juga dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari terhadap ilmu yang telah diberikan melalui workshop pelatihan ini. Serta merealisasikan program kerja Unggulan dari Kelompok 19 KKN UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.