Lihat ke Halaman Asli

Vania Aurel

Mahasiswi Ilmu Komunikasi UMY'20

Bakmi Jawa Legendaris di Kota Magelang Sejak 1970

Diperbarui: 13 Desember 2021   02:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The Legend of Bakmi Jawa Pak Broto (dokpri)

MAGELANG - Warung Bakmi Jawa Pak Broto merupakan salah satu tempat kuliner legendaris di kota Magelang. Menawarkan cita rasa bakmi jawa yang otentik, warung bakmi jawa Pak Broto yang terletak di Dusun Noyoditan, RT.01/RW.5, Godangan, Banjarnegoro, Kec. Mertoyudan, Kab. Magelang ini memiliki resep turun temurun sejak tahun 1970 hingga sekarang.

Dari tahun 1970 almarhum Pak Broto mulai merintis usaha ini dengan menggunakan pikulan berkeliling kampung untuk menjajakan dagangannya. Hal tersebut ia lakoni selama 10 tahun. Berawal dari berkeliling menggunakan pikulan ditambah dengan dagangannya yang semakin laris, pada tahun 1980 Pak Broto mulai menyewa tempat untuk ia berjualan. Seiring berjalannya waktu, warung bakmi Pak Broto ini semakin ramai dikunjungi pelanggan hingga membuat sang pemilik kontrakan tidak membolehkan Pak Broto untuk memperpanjang masa sewanya. Hal ini membuat Pak Broto berpindah-pindah tempat berjualannya dari satu kontrakan ke kontrakan lainnya hingga sebanyak empat kali.

Berkat ketekunan dan kerja kerasnya, warung bakmi jawa Pak Broto tersebut menjadi sukses dan membuahkan hasil. Pada tahun 1987, Pak Broto memutuskan untuk membeli lahan sebagai tempat menetap ia berjualan sekaligus sebagai tempat tinggal bersama keluarganya. Dari situlah Pak Broto mulai mengembangkan usaha bakmi jawanya di tengah banyaknya persaingan di luaran sana.

Semakin ketatnya persaingan, namun Pak Broto tak pantang menyerah untuk tetap mempertahankan usaha bakmi jawanya tersebut. Bakmi jawa yang dijual Pak Broto ini memiliki cita rasa tersendiri. Cara memasaknya yang menggunakan arang membuat bakmi jawa tersebut mempunyai rasa yang khas. Selain itu Pak Broto memiliki teknik memasaknya dengan cara dimasak satu persatu sesuai pesanan pelanggan. Itulah yang membuat kenikmatan bakmi jawa Pak Broto dan mampu bertahan hingga saat ini.

Semakin suksesnya usaha bakmi jawa tersebut, hingga Pak Broto mampu memiliki 4 cabang di Magelang dan 3 cabang di Tangerang. Cabang yang ada di Magelang dipegang sendiri oleh anak-anak pak Broto, sedangkan cabang yang berada di Tangerang dipegang oleh keponakannya. Pak Broto sendiri memiliki 5 anak yaitu, 2 laki-laki dan 3 perempuan.

Pada tahun 2012 Pak Broto menghembuskan napas terakhirnya pada usia 76 tahun. Anak-anak Pak Broto tak pantang menyerah dan semakin gigih untuk melanjutkan usaha yang telah dirintis oleh ayahnya tersebut sejak tahun 1970.

“Saya ingat pesan bapak dulu, kita harus mengutamakan cita rasanya. Jadi masaknya harus satu persatu sesuai pesanan, agar bumbu tiap sajiannya pas dan nikmat,” terang Mbak Tin anak kedua Pak Broto.

Selain menu mie yang disajikan, warung bakmi jawa Pak Broto ini juga memiliki menu andalan lainnya antara lain; Nasi Goreng, Nasi Godog, Bakmi Goreng/godog, Seninjong goreng/godog, Tongseng Ayam, dsb. Harga yang ditentukan pun sangat terjangkau yaitu mulai dari Rp 16.000. Dengan harga terjangkau dan cita rasa yang menjanjikan, bakmi jawa Pak Broto ini semakin banyak digemari dan semakin terkenal hingga ke kalangan pejabat.

Saat Pak Broto masih hidup pun sudah banyak pejabat yang mampir ke warung bakmi jawa Pak Broto tersebut. Seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Bapak Sutiyoso, Bapak Agum Gumelar, Kasad Bapak Andika Perkasa, dll. Tidak hanya pejabat, acara TV pun pernah meliput warung bakmi jawa Pak Broto kemudian ditayangkan dalam salah satu program acara TV kulineran yang dipandu oleh Benu Buloe.

Potret anak-anak Pak Broto saat sedang memasak bakmi jawa secara langsung. (dokpri)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline