Akhir-akhir ini kita dikejutkan dengan banyaknya berita bunuh diri yang terjadi pada remaja dan umumnya mereka masih menginjak bangku perkuliahan. Berita-berita tersebut satu demi satu bermunculan membuat banyak orang tua dan orang terdekat mereka khawatir mengenai kesehatan mental anak remajanya.
Masih berkaitan dengan kesehatan mental yang dilalui oleh Gen Z di era sekarang bisa dibilang mental mereka "Mental Jompo", kata beberapa lanjut usia diatas mereka.
Persepsi orang tua mengenai "Mental Jompo" memang tidak salah namun kita tidak boleh mengabaikannya mengingat kasus bunuh diri yang banyak terjadi.
Mental jompo telah menjadi isu yang semakin serius di kalangan remaja saat ini, terlebih lagi dalam menjalani kehidupan yang berubah drastis dalam menuju era dewasa.
Mereka yang dituntut dalam meraih masa depan dan beruntunnya masalah di kehidupan mereka adalah salah satu faktor berakhirnya nyawa jika dilalui tanpa pedoman hidup yang kuat.
Remaja sebenarnya membutuhkan perhatian khusus dalam menjaga dan membangun semangat mereka agar memiliki kesehatan mental yang baik. Oleh karena itu, perlu strategi-strategi yang efektif untuk mengatasi mental jompo dan membangun semangat remaja.
I. Pengertian Mental Jompo
Mental jompo merujuk pada kondisi di mana remaja mengalami perasaan kesepian, kebingungan, dan ketidakmampuan untuk terhubung dengan orang lain.
Secara sepintas, mental jompo sama dengan keadaan mental yang buruk. Namun, kata jompo merujuk pada seseorang yang memiliki mental mudah rapuh.
Kondisi ini tentunya dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja secara keseluruhan. Jika tidak ditangani dengan baik, dapat berdampak negatif pada kehidupan mereka di masa depan.
II. Dampak Negatif Mental Jompo