Lihat ke Halaman Asli

Keangkuhan Basuki T Purnama Memaklumatkan Ayat Suci

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Basuki T Purnama,mungkin tak asing lagi nama tersebut pasangan yang digandeng bersama Walikota Solo Jokowi untuk maju dalam Pemilukada DKI Jakarta.Karir politik Basuki T Purnama sangat fantastis berpindah dari satu partai ke partai yang lain adalah hal biasa,salut untuk Basuki T Purnama dialah salah satu politisi yang berhasil memanfaatkan kepentingan Politisnya dengan seenaknya menggunakan Partai Politik sebagai jembatan menggapai tujuannya.Sementara kita pahami saat ini kader kader partai politik yang sudah berbakti lahir bathin pada satu parpolpun tak sebaik nasibnya seperti Basuki T Purnama.Inilah wajah sebagian kecil Politisi Muda yang berhasil “mengerjai” partai politik tapi saran saya jangan diikuti ini sangat tergantung kemampuan financial,adalah kebohongan jika kita hanya melihat sisi luar dari keberhasilan Basuki T Purnama.Dalam berpartai tentu kita tak lupa juga ada “manusia manusia” yang mencatat loyalitas seorang politisi yang menjadi acuan kelak saat dia memimpin.Termasuk loyalitas pada Negara tentu teruji dan terbentuk saat sang politisi berada dalam partai politik.

Catatan saya pada pernyataan Basuki Purnama didalam sebuah acara Dialog Anak BangsaBagi Negri ,PartisipasiUmat Kristiani Dalam Pembangunan DKI Jakartabertempat digereja Katedral Jakarta : “ Kita tidak boleh taat pada ayat suci,kita taat pada ayat ayat konstitusi”.Entah apa yang menjadi dasar sang politisi hebat ini namun saya makin jelas memahami demikian labilnya menteal seorang Basuki Purnama. Ungkapan kalimat “ayat Suci” mengapa tak harus ditaati?jika ini diungkap dan kebetulan yang dengar adalah para Romo Katolik (karena diadakan di Gereja Katedral) saya pastikan langsung diampuni bagai “Sakramen Pengampunan Dosa” yang sering menjadi acara rutin dalam ritual gereja katolik.Menjadi Tanya jika ini didengar oleh umat katolik,maklumlah umat katolik sering menyerahkan “bedah penafsiran injil” pada seorang romo atau dalam bimbingan romo.SaudaraBasuki T Purnama mungkin memanfaatkan pemahaman sendiri tapi saya coba menelaah berdasar ayat dalam injil nanti . Pernyataan Basuki T Purnama tersebut terkait dengan Konser Lady Gaga dimana kita tahu mengalami arus penolakan dari sebagian besar rakyat Indonesia .Basuki T Purnama mungkin mengkritikpara pemeluk agama tertentu menurutnya ayat ayat suci harus digunakan untuk kepentingan pribadi,bahkan mengatakan patuh pada aturan konstitusi itu lebih utama dibanding patuh pada aturan agama.Entahlah yang terakhir ini makin membingungkan jika kita memahami UUD 45 saja mengalami beberapa kali amandemen,namun dirasa masih ada kekurangan.Jika aturan konstitusi diharuskan dan ayat ayat suci tak harus ditaati saya makin jelas dapat menjawab mengapa Basuki T Purnama paling doyan pindah pindah partai politik.Basuki T Purnama tak dapat Taat pada Idiologie Partai Politik,sebagaimana ringanya ungkapan ybs ayat ayat sucipun tak patut ditaati.Jadi bersyukurlah Partai Politik yang telah ditinggalkan Basuki T Purnama karena mungkin akan ada kader lain yang lebih stabil serta setia pada idiologi partai.

Beberapa ayat suci terkait komitmen taat pada pemerintah

Roma 13:1-2 Konteks. Kepatuhan kepada pemerintah. tulisan "Roma"adalah bagian Surat Paulus kepada Jemaat di Roma dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Surat Rasul Paulus, tapi dituliskan oleh Tertius, seorang Kristen yang saat itu mendampingi Paulus.Sedikit uraian pribadi saya tentang surat Paulus untuk umat di Roma
Saya paham bahwa beberapa keberatan tentang penulisan Paulus yang berkembang dan dikembangkan saat itu, paling valid keberatan mereka adalah ketika sebuah undang-undang yang ditetapkan oleh pria melanggar hukum ilahi. dalam situasi seperti ini, hukum ilahi selalu harus diutamakan. Di waktu Paulus hidup di bawah kekuasaan Romawi, bagian dari hukum mereka termasuk penyembahan dewa Romawi. ini, tentu saja, pergi jauh melawan hukum ilahi, dan orang-orang Kristen awal tidak bisa mengikutinya. Hukum ini adalah cukup langsung, tapi bagaimana dengan yang lebih membingungkan orang-orang yang mendengar pernyataan Basuki T Purnama ? Bagi saya hukum Illahi atau ayat ayat suci tetap harus menjadi pedoman dalam iman kristiani (sebagai umat katolik),apakah ini berbeda dengan pandangan agama yang dianut Basuki T Purnama ? Injil/Kitab Suci yang digunakan sama mengapa harus berbeda?.Saya tak yakin bahwa dalam hal ini saya harus mengalah pada pemahaman Basuki T Purnama,tapi harus juga saya pahami sejalan kepribadian yang labilnya sebagaimana yang dijalani dalam karier politiknya.Sangat disayangkan pandangan ini diungkap oleh seorang Basuki T Purnama yang saat ini mencalonkan diri menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Markus 12:13 Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Markus 12:14 Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?" Markus 12:15 Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!" Markus 12:16 Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Markus 12:17 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia.
Paparan ayat ayat suci diatas menunjukan bagaimana diatus hubungan antara Allah dan manusia,manusia dan rajanya (pemerintahnya/konstitusi dalam konteks Negara).

Demikian saya menilai pernyataan seorang Basuki T Purnama hanya mengejar polpularitas terkait pertunjukan Konser Lady Gaga,entah hal ini hanya dimanfaatkan untuk sebuah keberpihakan pada perlawanan arus penolakan konser Lady Gaga,serba membingungkan pernyataan Basuki.Namun masyarakat Jakarta tentu dapat menilainya sendiri apalagi masyarakat yang berada dalam acara Dialog Anak Bangsa yang diadakan dalam lingkungan Gereja Katedral saya yakin adalah taat pada ayat ayat suci.

Kesimpulan :
Basuki T Purnama adalah pribadi yang dapat dikategorikan SOMBONG,tak terbatas menafsirkan ayat ayat suci dan memaklumatkan untuk tak penting ditaati,adalah kesombongan yang luar biasa dirumuskan manusia modern.Pribadi yang labil dengan menggampangkan berpindah partai politik adalah sebuah pertanda ketidaksetiaan pada idiologi kepartaian tak dapat dijadikan panutan,bagaimana BasukiT Purnama mentaati ayat ayat konstitusi? Itu sebuah tanya yang tak memiliki jawaban.Ayat ayat suci dari kitab agama manapun tentu punya penafsiran sendiri yang sangat Agung dan Sakral,tak layak seorang Basuki T Purmana memaklumatkan untuk tak penting ditaati.Janganlah hanya untuk sebuah kepentingan politis menjadi salah satu calon Wakil Gubernur DKI Jakarta sehingga dengan mudah memaklumatkan tanpa analisa secara Theologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline